MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menilai, system Sekolah Sepanjang Hari (SSH) atau full day school merupakan salah satu ide yang sangat bagus untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menunjang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara menyeluruh serta menjangkau setiap aspek dari perkembangan akademis anak.
Namun tentunya, perihal tersebut kembali lagi kepada pemerintah maupun dinas-dinas terkait yang melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan. Sementara peran Polda Papua Barat akan turut mengawasi, melihat dan membantu.
“Soal SSH saya kira itu ide sangat bagus kalau misalnya kita merasakan bahwa itu solusi paling cocok, tadi dari pemda mengatakan bahwa itu akan dilakukan perencanaan ulang terhadap kegiatan perencanaan di pemerintah daerah maupun di dinas-dinas,” kata Kapolda saat ditemui wartawan usai mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Ditbinmas Polda Papua Barat terkait dengan pembinaan anak putus sekolah di Provinsi Papua Barat yang berlangsung di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (27/09).
Kapolda menuturkan, SSH merupakan ide yang sangat bagus jika bisa dilaksanakan bukan hanya di dinas pendidikan tetapi juga didukung oleh dinas lain seperti dinas sosial dan sebagainya.
“Saya kira kami akan mengawasi, melihat dan turut serta membantu tentang hal itu. Saya kira itu sangat bagus kalau itu bisa dilaksanakan, bukan hanya dinas pendidikan tapi dinas sosial dan sebagainya untuk menyediakan semuanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, ide penerapan SSH atau biasa disebut Full Day School mencuat saat diskusikegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Ditbinmas Polda Papua Barat terkait dengan pembinaan anak putus sekolah dan perlu perhatian lainnya untuk menjadi generasi muda yang sehat dan cerdas di Provinsi Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari kemarin.
Ide tersebut disampaikan oleh akademisi dari Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Dr Ir Agus Sumule yang juga hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. Agus menyebutkan bahwa SSH ini sudah diterapkan didaerah Serui, Papua.
BACA JUGA: Disperindagkop Pantau Harga Jual Minyak Goreng Bantuan Pemerintah
Sebagai akademisi Agus memandang bahwa penerapan SSH sangat baik dan mengandung nilai-nilai tertentu di dalamnya mengingat anak atau siswa akan menghabiskan waktu yang lebih banyak di sekolah dan mereka diharapkan tidak hanya mendapatkan proporsi pendalaman teori namun juga aplikasi ilmu secara nyata. Bahkan lebih jauh, Agus menilai bahwa melalui SSH di indikasi bisa mengatasi angka stunting.
“Sudah terjadi di Serui yang dilakukan itu adalah SSH. Anak-anak datang lebih pagi ke sekolah, dia mandi di sekolah, dia sarapan di sekolah, dia kebaktian di sekolah, makan siang disekolah, makan siang di sekolah, kerja PR di sekolah, nanti pulang sekitar jam 4 atau jam 5. Kalau misalkan sekarang dia dikasih PR siapa mau bantu kerja di rumah apalagi kalau pendidikan orang tua kurang. SSH ini ada nilai-nilai tertentu didalamnya, kalau ini jalan stunting juga selesai karena anak-anak makan di sekolah, makanannya dari kampung yang masak juga masyarakat di kampung,” pungkasnya. [AND-R3]