MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Dewi Manise atau Revan, seorang perempuan berusia 28 tahun, lolos dari penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan 4 warga sipil pekerja proyek jalan di Teluk Bintuni – Maybrat.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Adam Erwindi menerangkan, Revan merupakan juru masak pada proyek pekerjaan jalan, ditemukan selamat dan diselamatkan ke Pos TNI di Meyerga dari serangan KKB di Kampung Majnik ke arah Moskona Utara, Minggu (2/10).
Dijelaskan, Revan berhasil ditemukan berdasarkan laporan warga Kampung Istewkim berinisial MO ke Pos Meyerga, ada seorang korban yang ditemukan di rumah seorang warga Kampung Inokra berinisial BO.
“Selanjutnya, Danpos Meyerga langsung memerintahkan agar korban dibawa ke Pos Meyerga untuk mendapat pertolongan pertama,” ungkap Erwindi dalam press releasenya di grup WhatsApp, kemarin.
Dia menambahkan, setiba di Pos TNI, tenaga kesehatan di Pos TNI langsung dilakukan pengecekan terhadap kondisi korban yang mengalami luka memar di sekujur tubuh dan di bagian lulut.
“Kaki kanan mengalami bengkak yang disebabkan terjatuh saat korban menyelamatkan diri,” jelas Kabid Humas.
Ia menyebut, Revan sudah tiba di Teluk Bintuni dikawal anggota TNI dan diterima Direskrimum Polda Papua Barat, Kombes Pol. Novia Jaya.
Dijelaskan Erwindi, berdasarkan kronologis, Revan saat itu duduk di samping sopir truk. Saat kejadian, Revan langsung lompat dari truk, sehingga lutut kanan dan kirinya mengalami cidera.
“Korban sempat tidak mampu melanjutkan perjalanan. Namun datang salah satu temannya yang mendorong korban ke tebing untuk menyelamatkan diri, sehingga korban masuk ke dalam kubangan lumpur sampai korban tidak terlihat,” papar Kabid Humas.
Setelah malam, sambung Erwindi, korban keluar dengan berjalan dengan keadaan luka sampai akhirnya berhasil sampai di Kampung Mayerga, lalu diselamatkan warga dan dilaporkan ke Pos TNI Mayerga.
Secara terpisah, Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Inf. Batara A. Bulo menegaskan, 4 korban pembantaian di Kampung Majenek Lama, Kamis (29/9), bukan intelijen, seperti yang disampaikan KKB, tetapi warga sipil.
Menurut Kapendam, hal ini berdasarkan laporan Dandim 1806 Teluk Bintuni, Letkol Inf. Kadek Ambriawan yang turun ke lapangan, mengevakuasi korban pembantaian. Ditegaskan, apa yang disampaikan adalah propaganda dan informasi sesat yang sengaja disebarkan.
Untuk proses evakuasi terhadap parea korban pembantaian, terang Kapendam, Kodim 1806 Teluk Bintuni bekerja sama dengan Polres Teluk Bintuni diperkuat Yonif 763/SBA, Pos Mayerga Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS dan Brimob, berhasil melaksanakan tugas dengan aman dan lancar.
Penyerangan terhadap para pekerja proyek jalan diketahui ketika 6 korban yang berhasil selamat melapor ke Pos Mayerga, dimana 1 orang dalam kondisi luka di lengan kanan dan langsung ditangani tim kesehatan.
“Ada pun KSTB yang melakukan penyerangan saat itu terhadap para pekerja jalan sekitar pukul 17.00 WIT, diperkirakan berjumlah 20 orang,” rinci Kapendam dalam press releasenya di grup WhatsApp, kemarin.
Dirinya menambahkan, perjalanan dari Teluk Bintuni ke Pos Mayerga kurang lebih 100 km dengan waktu tempuh 5 jam memakai mobil. Setiba di Pos Mayerga, dilakukan briefing singkat, lalu menuju ke lokasi yang berjarak sekitar 10 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
BACA JUGA: Kantor PA Manokwari Peringati Hari Kesaktian Pancasila
Di TKP, ia menambahkan, sebagian prajurit Yonif 763 melakukan pembersihan di sekitar Kampung Mati dan sekitar 500 meter dari Pos Mayerga, menemukan 3 pekerja jalan yang berhasil meloloskan diri dan bersembunyi di Kampung Mati.
Selanjutnya, ketiga korban selamat itu diamankan ke Pos Mayerga, sehingga total korban yang selamat sebanyak 9 orang. Tim gabungan TNI-Polri yang tiba di lokasi, menemukan 4 korban meninggal dunia dengan kondisi 2 orang terbakar dan 2 orang lain meninggal akibat luka bacok.
“Selanjutnya, dilakukan olah TKP dari Satreskrim Polres Teluk Bintuni. Selain 2 korban, KSTB juga membakar 2 unit excavator dan 3 truk,” ungkap Kapendam.
Sementara keempat korban yang ditemukan meninggal dunia, dibawa ke RSUD Teluk Bintuni untuk diautopsi, sedangkan para korban yang selamat mendapat penanganan lebih lanjut. [*AND-R1]