
Ransiki, TP – Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1808 Manokwari Selatan (Mansel), Letkol Arm. Adin Suroyo S.Sos, silahturahmi dengan Ikatan Jurnalis Manokwari Selatan (IJMS), Kamis (24/11) siang di Markas Komando (Mako) Kodim 1808 Mansel di Kampung Tobou itu.
Pada kesempatan ini, Dandim memaparkan sejumlah program strategis yang akan di dilaksanakan TNI-AD di Wilayah Teritotial Kodim 1808 Mansel.
Mengawali silahturahmi, Mantan staff Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Arteri Medan (Lemdiklat Armed) TNI-AD di Bogor itu mengungkapan, Tanah Papua khususnya Kabupaten Mansel memiliki bentangan alam yang indah dan sangat mempesona.
“Papua memiliki alam yang masih terjaga dengan pemandangan yang indah, Pantainya bersih dan memiliki jalur yang menantang di beberapa titik,” ucap Suroyo.
Menurut Suroyo, Kabupaten Mansel juga memiliki daya tarik pariwisata yang potensial didukung oleh hutan yang memberi kehidupan bagi flora dan fauna endemik yang belum tentu dimiliki daerah lain.
Disamping itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah Bupati dan Wakil Bupati Mansel, Markus Waran dan Wempi Welly Rengkung, yang sudah bersinergi dengan TNI-AD karena telah mengizinkan dibukannya Rindam XVIII Kasuari di Momiwaren, sehingga memberikan peluang besar bagi anak-anak Papua di Mansel untuk bisa mengikuti seleksi TNI-AD.
“Saya optimis, dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan, Mansel itu akan merubah wajahnya sebagai Kabupaten penyangga bagi Kabupaten lain di Provinsi Papua dan Papua Barat, karena letak geografisnya berada di tengah-tengah,” kata dia.
Dari segi kehidupan bermasyarakat, Suroyo menilai bahwa orang asli Papua secara umum dan secara khusus di Kabupaten Mansel merupakan orang-orang dengan pribadi yang ramah-ramah dan memiliki jiwa sopan santun yang tinggi.
Yang membuat dirinya bangga, lanjut Dandim, karena sebanyak 50 persen dari jumlah personil Kodim 1808 Mansel adalah anak-anak asli Papua sendiri.
Berkaitan dengan program-program pembinaan yang dijalankan Kodim 1808 Mansel di Wilayah kerjanya, dia mengaku, Satuan Teritorial masih terus mengembangkan program ketahanan pangan.
“Karena tentara adalah anak kandung rakyat, maka jika rakyat merasakan susah, TNI-AD harus ikut merasakan hal yang sama, sebab kahadiran TNI-AD di tengah-tengah masyarakat harus memberikan dampak posistif bagi rakyat,” tekan dia.
Misalnya, diutarakan Suroyo, melalui program ketahanan pangan dan bantuan renovasi rumah bagi warga tidak mampu yang digagas oleh Markas Besar (Mabes) TNI-AD melalui Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD).
Sambung dia, program renovasi rumah tahun ini akan dilaksanakan Kodim 1808 Mansel di Kampung Warbiadi, penerimanya adalah salah satu ibu janda dengan kehidupan ekonomi yang sangat sulit.
Sedangkan, untuk program tahun 2023 nanti, Mabes TNI-AD melalui KASAD akan kembali melaksanakan program TMMD di Kabupaten Mansel, dengan kegiatan yang akan dijalankan adalah perbaikan infrastriktur jalan, pembenahan sarana air bersih, rumah ibadah, fasilitas pendidikan, pemberian bantuan sosial dan perlombaan jurnalistik.
Dirinya menghimbau, TNI-AD, Pemerintah daerah dan masyarakat harus saling bahu-membahu, khususnya dalam menjaga kondusivitas daerah.
“Mari, kita sama-sama menjaga keamanan daerah, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang yang belum itu kebenarannya, serap informasi dengan baik sebelum Meng ambil tindakan, sebisa mungkin hindari budaya palang-memalang, sebaliknya bermusyarawah untuk mufakat dalam menyelesailan suatu permasalahan,” pungkas Suroyo. [BOM-R3]