Manokwari,TABURAPOS.CO – USAID Kolaborasi Project menggelar Otsus Goes to Campus perihal keterlibatan orang muda dalam pembangunan daerah di Papua Barat, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Kamis (25/5).
Direktur Implementasi USAID Kolaborasi Project Tanah Papua, Caroline A. Tupamahu membeberkan, ada 2 agenda yang menjadi fokus, yakni penguatan kapasitas pemerintah daerah (pemda) dan kapasitas masyarakat.
Lanjut dia, untuk penguatan kapasitas terhadap pemda, lebih pada perencanaan dan penganggaran dan kurang lebih 111 aparatur sipil negara (ASN) di tingkat provinsi yang mengikuti pelatihan ini.
Menurut Caroline Tupamahu, ASN ini dalam tanda petik yang akan memastikan para mahasiswa yang mengikuti program magang ini bisa terlibat aktif dalam proses pembangunan di daerah atau tidak.
Pada program awal, kata dia, pihaknya membuat base line terkait pendapat masyarakat tentang Otonomi Khusus (Otsus) yang dilakukan di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua, berlanjut ke Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat untuk pengambilan sampel pada empat kabupaten.
“Ternyata, hanya 15 persen masyarakat yang puas terhadap implementasi Otsus, sedangkan di lapangan, anak muda Papua di atas 60 persen. Artinya, masyarakat kita banyak yang belum terpapar informasi tentang Otsus,” ungkapnya.
Ditegaskannya, orang-orang muda di kampus ini yang ke depan akan menjadi pemimpin di daerah ini, maka mereka secepatnya harus memahami apa itu Otsus dan bagaimana ikut berlibat dalam pembangunan daerah.
Untuk itu, jelas Caroline Tupamahu, INFID sebagai mitra kerja USAID Kolaborasi Project mengadakan kegiatan ini dan akan dilakukan di Universitas Cenderawasih (Uncen) untuk melihat keterlibatan orang muda dalam Otsus.
Ia menambahkan, pertama, setelah orang muda ini terpapar informasi tentang pembangunan, mereka akan belajar membuat kerja kebijakan yang dibimbing oleh para dosen dan akan diberikan ke pemda jika menginginkan Otsus berhasil.
Kedua, kata dia, pihaknya akan mengirimkan para mahasiswa ini mengikuti magang di kementerian terkait yang mengelola Otsus.
“Jadi tidak hanya di tingkat provinsi, tapi di pusat juga agar mereka memahami pengelolaan Otsus dari tingkat pusat ke daerah. Kemudian, mahasiswa juga akan dikirim mengikuti magang di daerah asimetris, Jogja. Kenapa, karena mereka juga daerah khusus seperti Papua. Jadi, mahasiswa , ini dapat melihat proses pembangunan di sana,” terang Caroline Tupamahu.
Sementara Wakil Rektor III Unipa Manokwari yang membidangi kemahasiswaan, Keliopas Krey mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif USAID Kolaborasi Project.
Dikatakannya, program Otsus Goes to Campus menjadi bagian dari edukasi, sekaligus meningkatkan kapasitas building untuk memberikan pemahaman mahasiswa Unipa, yang tentu menjadi salah satu komponen penting dalam implementasi Otsus.
Di samping itu, tambah Krey, melalui program ini, mahasiwa dapat memperkuat network dengan berbagai stakeholder, dalam rangka mengedukasi anak-anak muda yang diharapkan berperan aktif dalam pembangunan di tanah Papua.
“Unipa menindaklanjuti kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan yang saat ini dilakukan sangat baik apabila dapat bersinergi bersama kegiatan MBKM, karena ini ruang yang diberikan pemerintah untuk mahasiswa mengembangkan potensinya,” jelas kepada para wartawan di Kampus Unipa Manokwari, kemarin.
Dirinya berharap, mahasiswa dapat memperbaiki kemampuan akademik yang tidak diperoleh secara penuh di kampus.
“Nah, salah satu bentuk riil kegiatan adalah rekognisi atau pengakuan kegiatan menjadi sebuah mata kuliah yang notabene harus memiliki kredit semester. Kalau itu sudah memiliki Sistem Kredit Semester (SKS), maka kegiatan apapun dapat dikonversi menjadi nilai mata kuliah. Nah, lewat Otsus Goes to Campus dapat dikemas dalam bentuk mata kuliah dan mahasiswa dapat kontrak mata kuliah itu dan kerja sekaligus berkuliah,” pungkas Krey. [FSM-R1]