Manokwari, TABURAPOS.CO – Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar Forum Literasi Demokrasi dengan tema ‘Semangat Sumpah Pemuda Untuk Membangun Tanah Papua’ yang dilangsungkan di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (2/11).
Ditjen IKP Kemenkominfo RI menghadirkan Wakil Dekan I, Bidang Akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua (Unipa), Victor Rumere dan Co Founder Sehati Sebangsa Indonesia Foundation, Jeni Karay sebagai narasumber Forum Literasi Demokrasi.
Ketua Tim Kerja Informasi, Komunikasi Politik dan Pemerintah, IKP, Hukum dan Keamanan, Ditjen IKP Kemenkominfo RI, Agus Tri Yuwono dalam sambutannya secara online mengatakan, pada 28 Oktober 2023 diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun dengan tema nasional ‘Bersama Majukan Indonesia’.
Selaras dengan tema tersebut, dirinya berpesan agar generasi muda Papua sesuai tujuan awal lahirnya sumpah pemuda untuk membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri, menyatukan visi kebangsaan dalam sumpah Pemuda 1928 untuk melahirkan komitmen kepemudaan yang tentunya semangat tersebut untuk bersama membangun Tanah Papua.
Dirinya berharap, melalui Forum Literasi Demokrasi ini dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pemahaman sumpah pemuda, semangat bersama membangun Tanah Papua.
“Semoga kesempatan berjumpa di Manokwari dalam forum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, terutama untuk Tanah Papua kedepan” singkat Agus Tri Yuwono.
Dekan I, Bidang Akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua (Unipa), Victor Rumere mengatakan, generasi muda saat ini membutuhkan ruang untuk ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan.
Menurutnya, dari sisi populasi generasi muda atau generasi Z dan milenial cukup banyak. Hanya saja, tidak banyak yang diberikan ruang yang luas untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.
“Sampai saat ini hampir sebagian besar proses pembangunan ini lebih didominasi kelompok di atas generasi milenial. Lalu, ada pemikiran ruang itu belum efektif terbuka bagi generasi milenial tetapi juga kurangnya optimal potensi yang dimiliki mereka,” kata Rumere kepada wartawan di sela-sela kegiatan Forum Literasi Demokrasi, kemarin.
Menurutnya, perlu ada gebrakan-gebrakan yang dibuat, sebab ada generasi milenial yang memiliki potensi namun tidak diberikan ruang bagi mereka untuk berkontribusi karena masih didominasi kelompok-kelompok elit.
“Ruang bagi pemuda ada tapi belum optimal, ini karena kapasitas dan potensi mereka belum teraktualisasi secara maksimal, sehingga diakomodir dalam perumusan pembangunan daerah kedepan,” singkat Rumere.
Sedangkan, Co Founder Sehati Sebangsa Indonesia Foundation, Jeni Karay dalam diskusi lebih menekankan kepada para pemuda untuk dapat memanfaatkan literasi media soal untuk meningkatkan kapasitas diri.
Sebab, kata dia, melalui peningkatan kapasitas pemuda dapat membantu pemerintah dalam pembangunan di daerah yang lebih baik kedepan.
“Sumpah Pemuda tanpa memiliki kualitas diri tidak dapat mendorong perubahan pembangunan di daerah. Kalua generasi Papua mempunyai kualitas A, maka tanah papua memiliki kualitas A,” singkat Jeni. [FSM-R3]