Ransiki, TP – Setelah menjalankan tugas khusus di RSUD Elia Waran beberapa pekan lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), dr. Iwan P. Butarbutar, ungkap sejumlah fakta yang menjadi faktor penghambat pelayanan di RSUD Elia Waran, sejak diresmikan beberapa tahun lalu.
Ia mengungkapkan, kekurangan yang terjadi mulai dari pelayanan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di mana, masih kekurangan alat Kesehatan (alkes) dan tenaga dokter umum serta perawat dan cleaning service.
Butarbutar menjelaskan, untuk memenuhi standar pelayanan yang maksimal di IGD RSUD Elia Waran, perlu adanya penambahan 4 orang dokter umum, 5 orang perawat dan penambahan beberapa orang tanaga cleaning service.
Selanjutnya, untuk Ruang Fisioterapi, berhubungan sebelumnya diperbantukan tenaga dari Dinas Kesehatan. Maka solusi yang ditawarkan adalah harus ada penambahan 2 orang tenaga fisioterapi yang mau bertugas dan tinggal menetap di RSUD Elia Waran sehingga tidak menggangu pelayanan.
Sama halnya dengan kebutuhan di Ruang Radiologi, sementara hanya ada 1 tenaga yang bertugas dan jelas yang bersangkutan tidak mampu. Maka, perlu adanya penambahan 1 dokter Radiologi sehingga pelayanan di Ruang Radiologi bisa berjalan dengan baik.
“Kita akan buatkan seat untuk petugas untuk jaga pagi dan sore, untuk maksimalkan pelayanan,” kata Butarbutar kepada Tabura Pos di Ransiki, Kamis (25/1).
Ia menambahkan, kekurangan lainnya, untuk pelayanan Bagian Laboratorium sementara sudah ada satu dokter yang bertugas tetapi yang bersangkutan meminta penambahan lagi satu orang tenaga dokter. Sambungnya, soal penambahan itu, pihaknya akan mengusulkan, sekaligus untuk penambahan alat dan Reagen guna mendukung pelayanan yang lebih besar di Laboratoriumnya.
Kekurangan di bagian pelayanan lainnya adalah Ruang Operasi. Yang mana, sejak dulu memang sangat kekurangan tenaga, maka diperlukan penambahan dokter anastesi dan tenaga anastesi untuk membantu dokter dalam melakukan operasi ketika ada pasien yang harus di operasi.
Butarbutar mengaku, supaya pelayanan di RSUD Elia Waran lengkap, pihaknya juga akan mengadakan peralatan dan Ruang Kamar Jenazah, termasuk pengadaan Lemari pengawetan jenazah, sehingga jenazah yang masuk ketika belum di ambil oleh keluarga bisa disimpan di lemari pengawet, supaya jenazah bisa tetap awet dan dikenali oleh pihak keluarga saat hendak di ambil kembali.
Ia mengungkapkan, semua temuan dari berbagai kekurangan di RSUD Elia Waran sudah dibuat dalam laporan dan sudah disampaikan ke Bupati, bahkan sudah disetujui untuk bisa direfocusing dari RAB RSUD Elia Waran sendiri.
“Perintah bapak Bupati, lihat mana yang tidak terlalu prioritas di tahun ini, kemudian direfocusing dan di alihkan ke belanja yang lebih prioritas, yang masih kurang akan disesuaikan di APBD Perubahan,” ujar dia.
Dirinya pun menegaskan, semua kembali kepada manajemen kepemimpinan Direktur RSU Elia Waran, jika memang masih belum ada perubahan setelah itu maka semua kembali kepada kebijakan Bupati selaku pimpinan daerah. [BOM-R4]