Ransiki, TP – Wakil Bupati Manokwari Selatan, Wempi Welly Rengkung, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mansel, Agus Mandacan, dan Kabid SMA/SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mansel, George Gasperz, memantau langsung pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun Ajaran 2023/2024 di SMA Negeri 1 Ransiki, Senin (18/4).
Pada kesempatan itu, Rengkung memberikan wejangan kepada para siswa-siswi di SMA Negeri 1 Ransiki selaku peserta UAS, supaya tetap semangat mengisi soal pilihan ganda atau esay yang dihadapan dalam pelaksanaan UAS.
“Harus semangat dan semangat selalu, yakini bahwa soal yang dihadapi mudah, pasti bisa diselesaikan,” kata Rengkung kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke SMA Negeri 1 Ransiki, kemarin.
Menurutnya, dengan kurikulum merdeka belajar, para siswa-siswi harus berlomba-lomba dalam meraih prestasi dan kelulusan supaya bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Sekali lagi, Rengkung meminta, kepada seluruh peserta UAS baik yang ada di SMA Negeri 1 Ransiki maupun di SMA dan SMK lain yang juga melaksanakan UAS, supaya lebih semangat, lebih giat belajar dan bertekad penuh untuk meraih cita-cita demi masa depan yang lebih ceria.
Dirinya mengaku, sudah dalam rancangan pimpinan daerah, kedepan personel Satpol-PP akan dilibatkan, disebar ke seluruh sekolah untuk membantu keamanan di sekolah siang dan malam hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel, Agus Mandacan mengungkapkan, hari ini secara serentak sebanyak 454 siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Mansel melaksanakan UAS berbasis komputer semi online, dengan kurikulum merdeka.
“UAS dijadwalkan akan berjalan selama kurang lebih 8 hari kedepan, untuk mata pelajaran nasional dan pilihan,” ucap Mandacan.
Ia mengungkapkan, SMA/SMK yang melaksanakan UAS berbasis komputer semi online yakni SMA Negeri 1 Ransiki, SMK Lahai Roi, SMK 3 Oransbari dan SMA Negeri Momiwaren.
Sementara, sekolah yang melaksanakan UAS berbasis kertas adalah SMA YPPGI Tobou, SMA Negeri Neney dan SMA Negeri Dataran Isim.
Mandacan mengakui, pelaksanaan UAS berbasis komputer semi online memang tidak diberlakukan merata, lantaran sekolah-sekolah yang berada pada wilayah distrik terjauh rata-rata tidak memiliki dukungan akses jaringan dan juga karena belum memiliki fasilitas komputer, sehingga dengan terpaksa pelaksanaan UAS disesuaikan dengan kondisi. [BOM-R4]