Ransiki, TP – Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), yang ditutup Rabu (20/3/2024) melahirkan sejumlah usulan program prioritas.
Kepala Distrik Momiwaren, Martinus Ainusi mengatakan, ada sejumlah program prioritas pembangunan kampung yang telah dirangkum dari kampung-kampung di Distrik Momiwaren dibahas dan disetujui sebagai hasil Musrembang tingkat distrik.
Ia mengatakan, selanjutnya hasil tersebut akan diusulkan dalam Musrembang Tingkat Kabupaten sebagai rencana kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2025 nanti.
“Semua usulan atau rancangan kegiatan dari pemerintahan kampung se-Distrik Momiwaren bersifat penting dan urgen, serta wajib untuk diakomodir dalam Musrembang Tingkat Kabupaten,” jelasnya saat penutupan di Kantor Distrik Momiwaren, Rabu, kemarin.
Ainusi mengungkapkan, secara garis besar hasil Musrembang Tingkat Distrik Momiwaren mengakomodir aspirasi pemerintahan kampung, tidak jauh berbeda dengan program yang belum dijawab tahun-tahun sebelumnya.
Ia membeberkan, rancangan kerja yang diusulkan Pemerintahan Distrik Momiwaren, yakni: penghamparan halaman kantor distrik, rehab garasi mobil, pembangunan rumah kopel, pembangunan pagar keliling, pengadaan kendaraan dinas roda empat (mobil), pengadaan bis sekolah, pembangunan Kantor PKK Distrik dan pengadaan jaringan internet.
Dari usulan kampung, yakni Kampung Dembek, kegiatan yang adalah pembangunan jembatan pendaratan Injil, pembangunan rumah layak huni, penanganan mangrove di lokasi tsunami, pembangunan gedung TK, pembangunan pagar keliling TK Dembek, pembangunan jalan masuk SMP Kristen Syalom dan pembangunan rumah dosen STIH Momiwaren.
Pemerintahan Kampung Demini mengusulkan pembangunan rumah layak huni, pembangunan Gedung TK/PAUD Imanuel Demini, rehab berat dan pengadaan meja kursi serta pembangunan ruang perpustakaan SD Inpres 74 Siwi.
Selanjutnya, Pemerintahan Kampung Siwi mengusulkan pembangunan rumah layak huni, pembukaan jalan trans Neney-Momiwaren, pengaspalan jalan Pasar Siwi dan jalur pemandian air panas, pembangunan ruang kelas jauh, Pustu dan rumah guru SD.
Ainusi menambahkan, Pemerintahan Kampung Waren mengusulkan, pembangunan rumah layak huni, pembangunan sarana air bersih, pembangunan pagar sekolah dan pemasangan paping blok SMA serta pengadaan meja kursi SD YPK Lahai Roi.
Pemerintahan Kampung Nij mengusulkan kegiatan pembangunan rumah layak huni, pemasangan gorong-gorong, pengerasan dan pengaspalan jalan kampung serta pembangunan pagar SD Inpres Nij.
Selanjutnya, Pemerintahan Kampung Gaya Baru mengusulkan kegiatan pembangunan pagar SD Inpres Gaya Baru, pembangunan jalan Syamaras, pemasangan bronjong Kali Waren, pembangunan rumah layak huni atau trans lokal dan pembangunan sarana air bersih.
Untuk Pemerintahan Kampung Yekwandi mengusulkan kegiatan pemasangan bronjong Kali Mawi/Syep, pembangunan rumah layak huni, rehab SD Inpres 88 Mawi, pembangunan rumah guru untuk kelas jauh Kamyani-Syep dan pembangunan Homestay.
Ainusi berharap, kiranya apa yang menjadi keinginan masyarakat Distrik Momiwaren melalui program yang disepakati dalam hasil Musrembang Tingkat Distrik Momiwaren, bisa dijawab demi dan untuk kesejahteraan masyarakat Momiwaren.
“kita juga mengusulkan untuk pengaspalan jalan utama dan jalan setapak menuju wisata alam air panas siwi, mengingat banyak wisatawan lokal yang mulai melancong kesana, sama dengan wisata Gunung botak, kiranya Pemerintah bisa membangun infrastruktur pendukung untuk menarik perhatian wisatawan,” ucap Ainusi.
Diakuinya, persoalan lain mengenai usulan penambahan mobil ambulance, setidaknya harus bisa dijawab oleh dinas terkait karena menjadi kebutuhan urgen masyarakat Momiwaren saat terjadi keadaan darurat.
Begitu pula dengan usulan lainnya terkait pengadaan bis sekolah, dirinya berharap bisa dijawab Bupati Manokwari Selatan, karena masalah pendidikan di Momiwaren masih cukup memprihatinkan, banyak anak-anak kesulitan menempuh pendidikan karrna harus berjalan kaki dari rumah ke sekolah dan sebaliknya, bahkan dengan jarak yang cukup jauh.
Meskipun kegiatan Musrembang Tingkat Distrik Momiwaren berjalan aman dan alot, Ainusi tetap menyatakan kekecewaannya terhadap sejumlah pimpinan OPD yang di undang namun dinilai tak menghargai undangan dimaksud guna membicarakan kepentingan umum bagi masyarakat Momiwaren.
“Saya rasa kecewa berat, karena pimpinan OPD yang kita undang di Musrembang justru tidak hadir, tahun lalu begitu juga. Padahal seharusnya mereka hadir untuk mendengarkan aspirasi masyarakat supaya bisa dijawab melalui program di OPD terkait, contohnya usulan pembangunan rumah layak huni dan air bersih mau bicara ke siapa, sedangkan kepala dinas PUPR di undang tetapi tidak hadir,” tukas Ainusi.
Berlangsung di Kantor Distrik Momiwaren, Musrembang Tingkat Distrik Momiwaren Tahun 2024, di hadiri para kepala kampung se-Distrik Momiwaren dan sejumlah Pimpinan OPD di Lingkungan Pemkab Mansel. [BOM-R4]