Ransiki, TP – Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Plt. Sekda) Kabupaten Manokwari Selatan, Adolop Kawey, SH, membuka secara resmi pemusatan pendidikan dan pelatihan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Yusuf Kawey, Ransiki, Rabu (23/7).
Pada kesempatan itu, Plt. Sekda Kabupaten Mansel, Adolop Kawey mengatakan, berdasarkan ketentuan umum Perpres No. 51 tahun 2022 tentang program paskibraka adalah program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter pancasila.
Artinya bahwa calon anggota paskibraka yang direkrut harus memiliki karakter yang pancasilais, dimana anggota paskibraka wajib mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, mengakui kedudukan manusia yang sederajad dan sama, mengakui asas persatuan yang mampu mengatasi perbedaan paham perseorangan, golongan, suku bangsa serta mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa, mengakui adanya asas musyawarah dan kekeluargaan, serta tata masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sedangkan sistim perekrutannya adalah secara bergilir.
“Semoga kalian yang sudah terpilih dapat melaksanakan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya, karena kalian adalah putera-puteri terbaik di Kabupaten Mansel,” ucap Sekda Kawey.
Melalui pendidikan dan pelatihan ini, dia pun mengajak barisan muda untuk merenung kembali tentang masa lalu Bangsa Indonesia yang dengan semangat dan tekat yang tinggi telah berhasil membawa cita-cita Bangsa menuju puncak kemerdekaan. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 agustus 1945 merupakan ungkapan jiwa seluruh masyarakat yang sangat kuat tertanam dalam jiwa Bangsa Indonesia.
Semangat dan jiwa kemerdekaan ini selamanya harus tetap bersemayam, tetap hidup, tumbuh, dan berkembang dalam setiap hati sanubari Bangsa Indonesia, salah satu upaya semangat dan jiwa yang kuat yaitu dengan melewati upacara peringatan proklamasi kemerdekaan itu sendiri.
Kepada seluruh peserta paskibraka yang telah terpilih untuk menjadi petugas dalam barisan pengibar bendera merah putih diharapkan betul-betul dapat menghayati dan meresapi makna serta jiwa dan semangat yang terkandung dalam peringatan proklamasi ini, sehingga dengan penuh tanggung jawab merasa terpanggil atas tugas yang diberikan kepadanya dengan sungguh-sungguh.

Di sisi lain, hikmat dari pendidikan dan pelatihan yang akan digelar selama kurang lebih 3 (tiga) minggu atau setara 21 hari kedepan, akan membentuk para peserta untuk belajar mengatasi segala permasalahan dan tantangan hidup ke depan.
“Tugas kalian cukup berat sebagai petugas pengibar bendera, karena pada hari puncak peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, ratusan pasang mata akan menyaksikan apa yang kalian lakukan,” ujar dia.
Sekda Kawey menambahkan, mengemban tugas sebagai pasukan pengibar bendera, bukan merupakan hal yang mudah, sehingga dibutuhkan optimisme yang tinggi agar tugas yang diemban berjalan sukses.
Melalui penggemblengan yang dilaksanakan kurang lebih 3 minggu kedepan, sebagai upaya untuk menjadikan kalian semua mampu menjadi sosok yang bertanggungjawab, disiplin dan memiliki jiwa patriotisme. Maka, ikutilah seluruh instruksi yang disampaikan pelatih, karena pelatih menginginkan kalian sukses mengemban amanah dari seluruh elemen Negeri dan Kabupaten Mansel yang tercinta ini.
“Lebih baik mandi keringat selama latihan dari pada nanti gagal dalam menjalankan tugas,” tutup Sekda Kawey.
Sebagai informasi anggota paskibraka Kabupaten Mansel tahun 2025 terdiri dari 29 orang (2 cadangan) yang direkrut dari siswa-siswi terbaik SMA/SMK di 3 Distrik yakni SMA Negeri Ransiki, SMA Negeri Momiwaren, SMA Shalom Kristen Terpadu, SMA Negeri Oransbari, SMK YPK Lachai Roi dan SMK Negeri Oransbari. [BOM-R4]



















