Manokwari, TP – Guna meningkatkan pemahaman agar bijak dalam bermedia social, Anggota Bhayangkari Se Daerah Papua Barat diminta untuk meningkatkan kapasitas literasi media sehingga tidak salah dalam mengonsumsi sebuah konten.
Hal ini disampaikan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Dr. Tornagogo Sihombing saat menghadiri Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Sorong.
Menurut Kapolda, dengan meningkatkan kapasitas literasi, anggota Bhayangkari akan mampu bersikap kritis terhadap siaran televisi dan radio. Sehingga kekritisan itu akan membuat anggota bhayangkari dapat memilah dan memilih konten media yang baik untuk dinikmati.
Diterangkannya eksistensi kebudayaan di Provinsi ini merupakan manifestasi dari orisinalitas kebudayaan yang hidup dengan keberlangsungan tradisi dan budaya yang selama ini dilihat dan dialami. Selain itu, nilai religiusitas, kebersamaan, saling memaafkan, kepercayaan dan persaudaraan yang menjunjung tinggi kearifan lokal juga merupakan unsur perekat dan modal sosial dalam bermasyarakat.

“Ini salah satu sisi yang layak tersosialisasikan dalam konten televisi dan radio, guna meningkatkan ketahanan informasi di masyarakat dalam era perkembangan digital saat,” ungkapnya.
Ketua Bhayangkari Papua Barat, Ny. Martha Tornagogo Sihombing, berharap kemajuan teknologi informasi termasuk teknologi penyiaran, dapat diiringi dengan kemampuan literasi. Perkembangan teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi, harus didukung dengan kemampuan litetasi, agar dapat terhindari diri dari konten seperti hoax, pornografi dan kekerasan.
“Sehingga dengan gerakan literasi ini, diharapkan anggota bhayangkari bisa konsisten menetapkan pilihan personalnya pada program siaran yang mengedukasi,” pungkasnya. [AND-R3]