
Ransiki, TP – Rencana pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) di tiga Distrik di Wilayah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) terus dikejar Pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi, Informatika (Diskominfo), Statistik dan Persandian Kabupaten Mansel.
Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Mansel, Agus Saiba mengatakan, masyarakat Mansel khususnya masyarakat di tiga Distrik terjauh yakni Distrik Neney, Dataran Isim dan Distrik Tahota, sangat membutuhkan akses komunikasi dan informasi.
Untuk menjawab keinginan masyarakat agar bisa mengakses informasi secara baik melalui dukungan penyediaan jaringan telekomunikasi, maka pihaknya akan bergerak ke Jakarta menemui Menteri Kominfo guna meminta percepatan pembangunan 12 Tower BTS di tiga Distrik tersebut.
“Masyarakat ini butuh akses informasi supaya bisa mengetahui sejauh mana pembangunan di daerah, jadi kita tidak bisa duduk diam tetapi harus bekerja, kita akan menemui Menteri Kominfo guna meminta percepatan pembangunan Tower BTS di tiga Distrik,” kata Saiba kepada para wartawan di ruang kerjanya, Selasa (23/11).
Lanjut dia, tujuan bertemu Menteri Kominfo, pihaknya ingin meminta agar setidaknya diawal tahun 2022, pembangunan 12 Tower BTS sebagaimana yang dijanjikan kepada daerah sudah bisa dikerjakan, karena masyarakat kampung di tiga Distrik pun sudah menyetujui rencana pembangunan tersebut dengan memberikan dukungan lahan.
Menurut Saiba, akses jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan utama masyarakat di tiga Distrik terjauh, supaya bisa mengetahui perkembangan pembangunan di Kabupaten Mansel, begitu juga untuk menunjang masyarakat kampung dalam mendorong kemajuan pendidikan di daerah tertinggal dan terpelosok.
Ia menambahkan, dengan tidak mengajukan keberatan, masyarakat kampung yang ada di tiga menyambut baik rencana Pemerintah Pusat melalui Menteri Kominfo untuk membangun Tower BTS guna penguatan jaringan telekomunikasi.
“Puji Tuhan, dari hasil survei kami di lapangan, masyarakat 3 Distrik ini terima rencana pembangunan Tower dengan penuh semangat, sukacita dan rasa bangga kepada Pemerintah daerah. Bahkan, Pemerintah Distrik bersama masyarakat pemilik hak ulayat bersedia menghibahkan lahan 20×20 meter untuk lokasi pembangunan Tower BTS,” ujar dia.
Dirinya pun berharap, Yang Maha Kuasa menghendaki agar semua rencana pembangunan Tower BTS dan proses administrasi di Pusat sampai daerah dapat berjalan dengan baik, sehingga proses pembangunan Tower BTS bisa mulai dilaksanakan tahun depan.
Sebelumnya diberitakan Tabura Pos, Wakil Bupati Mansel, Wempi Welly Rengkung, kepada para wartawan di ruang kerjanya, Selasa (12/10), menyatakan menyambut baik rencana pembangunan Tower BTS.
Ia mengungkapkan, BTS yang akan dibangun Kemkominfo di Wilayah Kabupaten Mansel sedianya dibangun di Kabupaten Tambrauw tetapi karena kondisi medan yang sulit, maka sesuai hasil pertemuan antara Pemkab Mansel yang diwakili olehnya dengan Direktur Utama Bakti Kemkominfo dan Dirjen Aplikasi dan Informatika Kemkominfo beberapa waktu lalu, telah disepakati pembangunan BTS dipindahkan ke 3 Kabupaten di Wilayah Manokwari Raya.
Sesuai dengan jumlah BTS yang akan dibangun di Kabupaten Tambrauw sebanyak 35 BTS, maka setelah pembangunannya dialihkan dibagi masing-masing ke Kabupaten Mansel sebanyak 12 BTS, Pegunungan Arfak (Pegaf) sebanyak 15 BTS dan Kabupaten Manokwari sebanyak 8 BTS.
Rengkung menambahkan, 12 BTS yang akan dibangun sesuai hasil koordinasi dengan dinas terkait untuk penguatan jaringan telekomunikasi bagi wilayah yang aksesnya masih lemah, akan dibangun di Distrik Neney dan Dataran Isim dan Distrik Tahota.
Mengenai lahan, Rengkung meminta Diskominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Mansel bersama-sama dengan Kepala Distrik untuk nantinya dapat menyediakan lahan sesuai dengan titik koordinat yang dituju.
“Lahannya yang digunakan nantinya untuk membangun BTS itu free (bebas) tidak ada biaya ganti rugi karena pembangunan BTS ini tujuannya untuk menjawab kepentingan masyarakat kampung, baik untuk mengakses jaringan telekomunikasi atau mendorong perekonomian masyarakat setempat berbasis Ilmu Teknologi,” pinta Rengkung. [BOM-R3]