Ransiki, TP – Puluhan pemuda dan kaum perempuan yang tergabung dalam Forum Generasi Muda Gereja Kristen Injili (FGM GKI) di Tanah Papua bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), melaksanakan aksi pungut sampah, Selasa (7/12) pagi.
Dengan mangambil titik start dari Pantai Rawaipawi dan finis di Kampung Abreso, FGM GKI bersama DLH Kabupaten Mansel dengan penuh semangat melaksanakan long mars sambil memungut sampah yang berada di jalan protokol dalam Kota Ransiki.
Tak tanggung-tanggung, demi melancarkan aksi peduli lingkungan tersebut, DLH Kabupaten Mansel bahkan menggerakkan 3 unit truk sampah yang beriringan bersama-sama dengan para peserta long mars.
Kepala DLH Kabupaten Mansel, Christofol R. Mandacan, yang juga selaku Ketua FGM GKI Kabupaten Mansel mengatakan, aksi pungut sampah hari ini merupakan kerjasama FGM GKI dengan DLH Kabupaten Mansel dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup GKI di Tanah Papua, yang jatuh tepat pada 7 Desember 2021.
Ia mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk responsif FGM GKI untuk menjaga kebersihan lingkungan dan keberlangsungan lingkungan hidup.
“Dengan aksi pungut sampah ini, kita ingin mengajak masyarakat Mansel untuk turut peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” kata Mandacan kepada para wartawan disela-sela aksi penguat sampah di Ransiki, kemarin.
Menurut dia, FGM GKI bersama DLH Kabupaten Mansel ingin memberikan contoh kepada masyarakat Mansel dan meningkatkan kesadaran masyarakat supaya tidak membuang sampah di sembarangan tempat, sebaliknya dapat membuang sampah pada tempatnya.
Dirinya menyatakan, kebersihan adalah pangkal dari iman. Untuk itu, lingkungan sekitar tempat tinggal harus selalu bersih karena semua itu menunjukkan kekokohan iman.
Mandacan mengaku, aksi peduli lingkungan tidak hanya berlangsung hari ini, tetapi pihaknya akan terus menggalakkan aksi peduli lingkungan dengan melibatkan semua pihak termasuk satuan pendidikan di sekolah-sekolah.
Sementara itu, Ketua Klasis GKI Ransiki, Pdt. Frans Mofu menyatakan, meski baru dibentuk, FGM GKI sudah bisa bergerak dengan misi kemanusiaan yaitu dengan melakukan aksi peduli lingkungan. “Beberapa waktu terakhir, memang persoalan kebersihan lingkungan seperti dikesampingkan. Puji Tuhan FGM GKI yang baru terbentuk tahun ini, sudah bikin gerakan peduli lingkungan,” ucap Mofu.
Dirinya berharap, aksi peduli lingkungan yang digalakkan oleh FGM GKI dapat mendorong kesadaran masyarakat Mansel akan kebersihan lingkungan mulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing hingga ke lingkungan tempat bekerja.
Untuk itu, Mofu turut menghimbau, kepada masyarakat Mansel agar dapat membuang sampah pada tempatnya guna mendukung Pemerintah Kabupaten Mansel dalam menjaga kebersihan Kota Ransiki. [BOM-R3]
