Ransiki, TP – Komando Distrik Militer (Kodim) 1808 Manokwari Selatan (Mansel) menggelar aksi donor darah bagi personil TNI-AD dan masyarakat Distrik Oransbari di Aula Makodim 1808 Mansel, Kamis (9/12).
Kegiatan kemanusiaan tersebut, Dandim 1808 Mansel, Letkol Inf. Boby Marsusitaning, S.D, bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dalam rangka memperingati Hari Juang TNI-AD Tahun 2021.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 1808 Mansel, Mayor Inf. Wawan Cahya Gunawan mengatakan, pelaksanaan aksi kemanusiaan, donor darah hari ini sebagai bentuk kepedulian TNI-AD terhadap masyarakat Mansel.
“Kegiatan donor darah ini dalam rangka memperingati Hari Juang TNI-AD Tahun 2021, dengan target kita bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya bantuan darah dari masyarakat yang mau mendonorkan darahnya untuk membantu orang lain,” kata Gunawan kepada Tabura Pos disela-sela kegiatan donor darah, kemarin.
Ia mengungkapkan, kegiatan donor darah ini selain bersifat khusus bagi internal personil Kodim 1808 Mansel, juga bersifat terbuka untuk masyarakat Distrik Oransbari yang bersedia mendonorkan darahnya untuk menambah stock darah di Provinsi Papua Barat, khususnya Wilayah Manokwari Raya.

“Setetes darah akan sangat berguna untuk membantu kelangsungan hidup orang lain yang sedang sakit dan membutuhkan darah,” pinta Gunawan.
Dirinya berpesan, sebagaimana Umat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia harus saling membantu dan siap dalam segala kondisi jika ada yang membutuhkan bantuan darah maka diharuskan memberikan bantuan.
Sementara itu, Penanggung jawab kegiatan donor darah, Marwati, yang juga Kepala UPT Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mengungkapkan, dalam aksi donor darah yang diselenggarakan Kodim 1808 Mansel, pihaknya berhasil mengumpulkan hampir 50 persen kantong darah dari target yang ditentukan yakni 100 kantong daerah.
Menurut dia, kantong-kantong darah yang berhasil di donor akan dibawa pihaknya untuk disterilisasi di UPT Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk menambah stock darah, guna mengantisipasi meningkatnya kebutuhan daerah kedepan.
“Kalau ada pasien yang membutuhkan daerah, pihak Rumah Sakit atau keluarga pasien bisa mengajukan ke kami di UPT Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat,” ucap Marwati.
Ia mengungkapkan, akhir-akhir ini permintaan kebutuhan darah sangat meningkat, menurut data mereka permintaan daerah berkisar antara 150 sampai 200 kantong daerah per bulan. Sayangnya, penyediaan stock darah sangat terbatas, dan pihaknya hanya bisa memenuhi 50 persen dari jumlah permintaan setiap bulan.
Hal itu, lanjut Marwati, disebabkan karena antusias masyarakat untuk mau mendonorkan darah masih sangat rendah, sehingga pihaknya tidak dapat memenuhi kebutuhan daerah setiap bulannya.
Diungkapkannya, donor darah ibarat mengganti oli kendaraan, jika rutin diganti maka kendaraan yang digunakan akan terus terawat. Sebaliknya, darah yang di donor secara rutin setiap 3 bulan sekali akan memperlancar peredaran darah.
Dikarenakan setiap kali mendonorkan darah sel darah kotor akan keluar dan digantikan dengan sel darah baru, fungsinya untuk menjaga kelancaran peredaran darah dan cara kerja jantung akan tetap stabil, yang paling penting dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
Untuk itu, dirinya berpesan, kepada masyarakat di Kabupaten Mansel supaya memiliki kesadaran untuk mendonorkan darah, guna membantu orang lain yang membutuhkan darah. [BOM-R3]