
Manokwari, TP – Keluarga besar Advokat Manokwari Bersatu (AMB) menggelar perayaan Natal bersama di gedung serbaguna Sion Sanggeng, Manokwari, Jumat, 10 Desember 2021.
Ibadah dipimpin Pdt. Maya Betaubun, M.Th mengusung tema ‘Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan (1 Petrus 1: 22) dan subtema ‘Melalui Perayaan Natal Yesus Advokat Manokwari Bersatu: Kita Jalin Rasa Persaudaraan di Antara Sesama Advokat Manokwari Bersatu’.
“Allah tidak melihat kondisi kita di saat Ia membela kita. Allah membela kita karena Ia begitu cinta dan kasih yang menggerakkan pembelaannya,” kata Pdt. Maya Betaubun dalam khotbahnya.
Menurutnya, ketika merayakan Natal Yesus, maka itulah sementara merayakan Allah Sang Advokat yang sejati dengan cinta kasihNya. “Jadi, kitong ini orang percaya, orang Kristen, ada dua hal, kitong terima cinta kasih dan kita diutus untuk mewartakan cinta kasih yang kitong terima,” tuturnya.
Ia menegaskan, jika Allah telah menjadi advokat yang sejati, maka kita dipercaya menjadi advokat untuk dunia ini. “Kita telah dipersatukan dengan cinta kasihNya. Kita tidak dibeda-bedakan dengan cinta kasihNya. Advokat yang sejati itu kan memberikan cintah kasihnya untuk kitong semua,” tandas Pdt. Maya Betaubun.
Lanjutnya dengan telah sungguh-sungguh mengamalkan, tulus dan ikhlas, maka harus saling mengasihi dengan segenap hati. Ia mengutarakan, subtema ini bukan sekedar konsep, tetapi menjadi bagian yang diberikan Allah bagi AMB,” tukasnya.
Ditegaskannya, perayaan Natal pertama kali diselenggarakan AMB pada 2021 ini, dimana pesan firman Tuhan adalah jadilah advokat Allah dalam pekerjaan.
“Jadilah advokat Allah pada ruang-ruang yang dipercayakan Allah, sebab Allah yang telah lebih dulu menjadi advokat sejati,” tandasnya.
Usai perayaan Natal, salah satu advokat senior, Demianus Waney, SH mengungkapkan, ibadah Natal ini merupakan bagian dari visi dan misi AMB, mempersatukan perbedaan.
“Kita dari beberapa asosiasi, Peradi, Peradin, HAPI, dan KAI, kita satukan perbedaan kita demi penegakkan hukum, keadilan, dan hak asasi manusia di tanah Papua, khususnya di Manokwari,” kata Waney.
Menurutnya, ada beberapa lembaga pemerintah sebagai mitra terkait profesi advokat, seperti pengadilan, kejaksaan, kepolisian, dan lembaga pemasyarakatan (lapas).
“Ini catur wangsa yang tidak bisa dipisahkan dalam profesi kita terkait UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, dimana kebersamaan ini yang kita jaga sampai hari ini. Kita bersatu bukan untuk hal-hal yang bertentangan dengan undang-undang, tetapi mempersatukan perbedaan kita untuk memajukan penegakan hukum, keadilan di Indonesia, tanah Papua, dan Manokwari. Kita bersatu untuk menjalankan hal baik, bukan hanya kepentingan pemerintah, tetapi juga melakukan pembelaan terhadap masyarakat kecil yang buta hukum dan batuan hukum,” papar Waney.
Dengan perayaan Natal ini, lanjut dia, advokat atau pembela sejati adalah Tuhan Yesus yang dirayakan hari ini dalam rangka menyatukan persepsi memuliakan Tuhan.
Sebagai sesama manusia yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini, tegas dia, akan membantu semua orang yang membutuhkan bantuan hukum.
“Perayaan Natal pertama ini, tanpa melihat perbedaan, perbedaan agama, warna kulit, daerah dan sebagainya. Selain Natal bersama ini, nanti tahun depan kita akan melakukan perayaan Idul Fitri bersama-sama, bersatu untuk merayakan Idul Fitri bersama. Perbedaan bukan menjadi penghalang di antara kita, kita justru menjauhkan perbedaan. Meski berbeda-beda, kita tetap satu,” pungkas Waney. [HEN-R1]