
Manokwari, TP – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Papua Barat, gelar konferensi kerja (Konferja) II tahun 2021. Konferja berlangsung di Aston Niu Hotel Manokwari, selama dua hari sejak Jumat (10/12) sampai Sabtu (11/12).
Konferja turut dihadiri, Asisten I Seta Papua Barat, Robert Rumbekwan mewakili gubernur, Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI I. Nyoman Cantiasa, Kajati Papua Barat, W. Lingitubun, Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi mewakili Kapolda dan Asisten II Setda Manokwari, Mercyana Djalimun mewakili Bupati Manokwari.
Robert Rumbekwan saat menyampaikan sambutan tertulis gubernur berpesan agar pengurus PWI Papua Barat dapat menjadikan Konferja II sebagai ajang silaturahmi, evaluasi dan instrospeksi berbagai capaian pembangunan daerah.
Dikatakan, pemerintah melalui berbagai upaya terus berusaha meningkatkan kemajuan di berbagai bidang termasuk informasi para wartawan memegang peranan penting.
Ditegaskan, sudah banyak pembangunan yang telah dicapai oleh pemerintah, akan tetapi, jika tidak disampaikan kepada masyarakat melalui pemberitaan di media masa, maka kesan yang timbul seakan-akan pemerintah tidak berbuat banyak.
“Karena itu, sebagai gubernur Papua Barat, saya menyampaikan apresiasi kepada insan pers yang telah bekerja dan bermitra dengan pemerintah untuk mempublikasikan berbagai kemajuan di daerah ini,” ujar Rumbekwan.

Sebagai mitra pemerintah, gubernur meminta agar pers dapat terus meningkatkan pemberitaan yang akurat dan berimbang di tengah informasi hoaks yang bergentayangan dijagat maya.
Diakui, peran melawan hoaks menjadi pekerjaan besar yang harus dihadapi pemerintah diwaktu belakang ini dan diharapkan pers ikut memainkan peran dan kontribusi untuk membendung hoaks.
“Saya juga mengingatkan para wartawan di daerah ini untuk terus meningkatkan perannya menjadikan berita yang mengedukasi dan mencerahkan masyarakat. Saya berharap, Konferja II ini dapat mengevaluasi program kerja yang belum menyentuh kebutuhan informasi bagi masyarakat di Papua Barat untuk kemajuan daerah,” pungkasnya.
Ketua PWI Papua Barat, Bustam menerangkan, sesuai Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga PWI, Konferensi Kerja provinsi/kota/kabupaten minimal dilaksanakan sekali dalam periodesasi dan ini yang kedua diselenggarakan.
Dikatakan, seperti diketahui bersama peran pers dalam pembangunan adalah sebagai alat utama dalam mensosialisasikan, mempromosikan, mendorong, mensukseskan, mengkritisi, sekaligus memantau aktivitas pembangunan.
Di samping itu, peran pers juga untuk mencerdaskan masyarakat, agar lebih kritis terhadap situasi yang terjadi. Karena itu, pers tidak hanya sebagai bagian dari alat pembangunan, namun merupakan mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program pembangunan.
Lanjutnya, PWI sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia, dan satu-satunya yang eksis di ibukota Provinsi Papua Barat, PWI Papua Barat diharapkan selalu berdiri di garis depan dalam mendukung kerja-kerja pers dan pembangunan di Papua Barat.
Karena itu, PWI Papua Barat dituntut memiliki program kerja yang efektif, guna mendorong tumbuhnya wartawan yang berkualitas dan kompeten, sehingga dapat melahirkan karya-karya jurnalistik terbaik.
Dengan menghadirkan wartawan-wartawan yang profesional, maka tentu akan berimbas pada keberlangsungan pembangunan di daerah yang lebih efisien, akuntabel dan transparan.
Menurutnya, dewasa ini sistem penyebaran informasi kian modern, di mana pers tidak lagi didominasi media-media mainstream, seperti media cetak, radio dan televisi dan online, tetapi sudah berkembang dengan munculnya media-media sosial dengan ragam informasi yang cepat dan mudah diakses oleh semua orang.
Tak heran jika semua orang bisa mengklaim sebagai wartawan. Akibatnya, potensi pelanggaran hukum atas kebebasan itu semakin sering terjadi. Sehingga inilah yang membuat citra pers menjadi terusik.
“Untuk mengatasi hal itu, PWI sebagai wadah berkumpul, membina, mendidik dan meningkatkan kapasitas wartawan, perlu memainkan peran. Oleh Karena itu, perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Kabupaten/Kota, agar tugas-tugas jurnalistik di wilayah ini dapat berjalan sesuai harapan kita bersama,” ujar Bustam.
Dirinya berharap, PWI Papua Barat harus bisa menyesuaikan setiap program dengan kondisi yang ada, agar proses pembinaan dan penguatan kepada anggota lebih berdaya guna dan tepat sararan.
“Hal ini penting saya ingatkan, sebab kemampuan wartawan dalam mengolah informasi tidak hanya dibutuhkan oleh wartawan itu sendiri, tapi sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pembacanya.
Untuk itu, dalam Konferensi Kerja Kerja ini, program peningkatan kapasitas wartawan hendaknya masih menjadi perhatian PWI Papua Barat, agar organisasi ini mampu melahirkan wartawan yang cerdas dan profesional,” pungkasnya. [SDR-R4]