
Manokwari, TP – Kepengurusan Kesatuan Masyarakat Adat Byak periode 2022-2027, yang diketahui Mananwir Hengky Korwa, resmi dilantik Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (6/1).
Hengky Korwa terpilih sebagai Ketua Kesatuan Masyarakat Adat Byak periode 2022-2027 dalam musyawarah besar suku Byak pada Juni 2021 lalu.
Usai dilantik, Hengky Korwa mengajak seluruh pengurus dapat bekerjasama dan jujur untuk melayani masyarakat. Sebab, dengan kejujuran, bisa mencapai impian yang diharapkan bersama.
Dirinya juga mengaku akan berusaha memimpin dan menjalankan organisasi yang memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan sosial sebagaimana tujuan bersama.
“Dengan kebersamaan dan kejujuran maka kita akan mencapai apa yang sudah kita harapkan. Kebersamaan harus dijaga bukan untuk melawan siapa-siapa tetapi untuk mencapai tujuan yang sudah diharapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Mananwir Byak tanah Papua, Yan P. Yarangga yang turut hadir pada pelantikan itu berpesan, Kesatuan Masyarakat Adat Byak di Papua Barat dapat menjalin kemiteraan baik bersama pemerintah daerah maupun paguyuban lainnya.
Sebab, tanah Papua terdapat berbagai latar belakang budaya dan adat dan itu merupakan tanggung jawab Ketua Kesatuan Masyarakat Adat Byak.
“Pengurus masyarakat adat Byak harus berafiliasi dengan pemerintah mendukung pembangunan bagi masyarakat dan menciptakan rasa aman kepada masyarakat Byak dan bagian ini adalah tanggung jawab Mananwir,” pesannya.
Sementara itu Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan berharap, terbentuknya Kesatuan Masyarakat Adat Byak Papua Barat, bisa melahirkan inovasi untuk mendukung pembangunan di Papua Barat.
Baca Juga : https://taburapos.co/2021/12/23/partai-nasdem-salurkan-1-024-paket-sembako-dari-dominggus-mandacan/
Mandacan tidak memungkiri bahwa masyarakat adat Byak telah banyak memberikan banyak kontribusi dukungan pembangunan di Papua Barat sama halnya dengan suku-suku yang lainnya.
Suku Byak menurut Mandacan, sangat terbuka terhadap perubahan dan menjadi suku pertama di tanah Papua yang menerima pekabaran Injil di tanah Papua.
Mandacan menilai, dengan keterbukaan menerima perubahan sehingga suku Byak ada dimana-mana dan berkontribusi disegala bidang pembangunan baik pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Orang Byak ni ada dimana-mana tapi tidak kemana-mana. Artinya ada disitu dan membangun disitu dengan kemampuan yang dimiliki dan berbagai pengetahuan kepada yang lain sehingga kita yang ada saat ini hanya tinggal melanjutkan saja,” ujar Mandacan.
Orang nomor satu di jajaran Pemprov Papua Barat ini berpesan agar Masyarakat Adat Byak dapat menjalin kerjasama dengan suku-suku lainnya yang ada di Papua Barat, guna membantu pemerintah menciptakan keharmonisan. [SDR-R4]