
Manokwari, TP – Puluhan kendaraan dinas (randis) roda empat milik Pemerintah Daerah (Pemda) Manokwari, yang masih dikuasai oleh orang-orang yang sudah tidak lagi memagang jabatan di lingkup Pemda Manokwari.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Manokwari, Ferry Lukas menuturkan, ada sebanyak 29 Randis roda empat milik Pemda yang siap ditarik.
Sebanyak 29 Randis roda empat yang siap ditarik, kata Ferry Lukas, rata-rata masih digunakan oleh pensiunan pejabat eselon II, yang sudah pindah tugas ke daerah lain dan ada juga yang sudah di DUM tetapi belum dibayar.
“Penarikan kendaraan dinas sebenarnya dari Pemda sudah yang siap tarik ada 29 kendaraan, tapi yang baru ditarik 5 kendaraan yang ada, sehingga masih ada 24 kendaraan yang belum ditarik,” kata Ferry Lukas kepada Tabura Pos saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Dikatakannya, untuk kendaraan yang belum bisa ditarik karena berbagai alasan dari pengguna, BPKAD akan memberikan batas waktu sampai tahun 2022 ini.
“Sebenarnya dari BPKAD sudah berikan surat teguran, ada malah yang sudah sampai tiga kali, tapi belum ada yang mau kembalikan dan baru 5 kendaraan,” ujarnya.
Lanjut Ferry Lukas, jika sampai dengan batas waktu yang sudah ditentukan belum juga menyerahkan Randis dimaksud, maka BPKAD akan mengeluarkan surat pelimpahan Randis dimaksud ke pajabat berhak menggunakannya.
“Kami masih memberikan batas waktu, mungkin tahun 2022 batasnya, surat yang terakhir nanti kita akan menyurati apabila saudara tidak mengembalikan kendaraan, maka kami akan tarik dengan paksa atau akan dilimpahkan ke pejabat lain,” ujarnya.
Ferry Lukas menambahkan, untuk saat ini BPKAD masih fokus untuk menarik Randis roda empat, namun kedepannya juga akan fokus ke Randis roda dua.
Baca juga:
“Sementara kita fokus ke roda empat dulu tapi, nanti ada upaya juga ke roda dua,” imbhunya.
Ferry Lukas menambahkan, Randis yang sudah DUM namun belum dibayar, akan tetap ditarik karena turut mempengaruhi keuangan daerah.
“Hal itu akan menganggu APBD Kabupaten Manokwari karena yang awalnya kami tergetkan masuk sekian, tetapi tidak masuk, sehingga mempengaruhi anggaran, dan juga menjadi tekoran di anggaran kami, sehingga itu juga akan kami tarik,” pungkas Ferry Lukas. [SDR-R4]