
Manokwari, TP –Bintara Remaja (Baja) angkatan 46 dan Polwan angkatan 50 di Polres Manokwari sudah mulai masuk kantor setelah menjalani ijin cuti usia mengikuti pembinaan dan pelatihan di Mapolda Papua Barat.
Di hari pertama masuk kantor, para Baja di Polres Manokwari harus kembali mengikuti pembinaan dan pelatihan untuk pemantapan. Selama pembinaan dan pelatihan ini, para Baja akan menjalani evaluasi setiap minggu oleh para mentornya.
Sebelum menjalani pembinaan dan pelatihan, para Baja mengikuti apel perdana dan mendengar pengarahan langsung dari Kapolres Manokwari, AKBP Parasin Herman Gultom.
Namun, baru saja masuk, Kapolres Manokwari tampaknya dibuat geram pasalnya sejumlah Baja yang baru saja masuk kantor dan mengikuti apel perdana tumbang karena masalah kesehatan.
Beberapa alasan disampaikan Baja yang tumbang dan terpaksa harus menepi dari apel karena alasan kelelahan, ada juga yang mengaku belum sarapan dari rumah lantaran terburu-buru karena jarak rumah yang cukup jauh. Selain itu, tampak juga salah satu Baja terpaksa datang dengan kaki dibalut perban karena luka.
Kegeraman Kapolres bertambah setelah mengetahui bahwa dari 300 Baja di Polres Manokwari, 1 orang Baja belum bisa masuk kantor karena masih berada di kampung halamannya di daerah Biak, Papua berdasarkan pengakuan salah satu temannya yang juga Baja di Polres Manokwari.
“Hari ini kita terima 300 Baja tapi ada 1 Baja handphonenya tidak bisa dihubungi, ini bukan awal yang baik untuk para Baja. Ini penilaian yang negative, semuanya sudah tahu tanggal 10 selesai cuti dan tanggal 11 masuk ke Polres, baru pertama sudah begini bagaimana dengan selanjutnya,” ucap Kapolres Manokwari kepada para Baja di Polres Manokwari, Jumat (11/02).
Kapolres menyampaikan masuk kantor perdana harusnya menjadi awal yang baik, namun karena mendengar masih ada Baja yang tidak hadir di hari perdana, maka ceritanya akan begini dulu agar yang lainpun juga tahu dan mengerti.
Kapolres mengatakan, selama mengikuti pembinaan dan pendidikan di Polda Papua Barat, dirinya sudah mengikuti perkembangan para Baja tersebut dan mengetahui segalanya, lantaran Kapolres sendiri yang membersihkan sampah para Baja tersebut.
“Bagaimana berantakannya kalian itu saya tahu, kalau begitu kalian bawa ke Polres Manokwari, ingat penutupan pendidikan, ingat janji kalian. Bagaimana kalian mengibarkan bendera merah putih, bagaimana kalian mengucapkan janji Tribrata dan Catur Prasetya itu kalian ingat. Apa kalian pikir masuk polisi itu main-main,” ujar Kapolres.
Menurutnya, menjadi anggota Polri adalah sebuah kebanggaan terlepas apapun motivasinya, apakah itu mencari pekerjaan dan sebagainya.
Untuk itu, Kapolres menegaskan bahwa bagi para Baja yang tidak bangga menggunakan seragam tersebut bisa segera mengajukan pengunduran diri, begitupula untuk para Baja yang masih ingin bermalas-malasan, bisa segera mengajukan diri dan melepaskan seragamnya.
Menjadi anggota Polri harusnya disyukuri oleh para Baja dengan cara berdinas dengan baik dimanapun fungsi ataupun satuan penempatan nantinya. Hal ini perlu menjadi perhatian para Baja mengingat animo dan masih banyak yang lainnya yang ingin masuk menjadi anggota Polri.
“Bagi yang tidak bersyukur dan hanya menjadi beban organisasi, lebih baik sekarang angkat tangan mumpung masih panas, masih segar,” tuturnya.
Kapolres mengingatkan kepada para Baja jika memang bangga dan memang memiliki niat dari awal menjadi anggota Polri untuk mempersembahkan yang terbaik maka berdinas apapun dan dimanapun tidak akan ada akibatnya.
Kapolres menjelaskan bahwa secara umum dirinya tidak mengetahui motivasi para Baja tersebut ingin menjadi anggota Polri, meskipun begitu karena sudah mengikuti pendidikan dan disatukan pola pikirnya melalui pembinaan dan pelatihan.
Para Baja harus menyatukan pemikirannya untuk menjadi anggota Polri untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Negara dan masyarakat. Namun jika motivasi menjadi anggota Polri hanya untuk seenanknya seperti, melanggar lalu lintas, minum-minuman keras, Polres Manokwari tidak membutuhkan anggota seperti itu sebab bisa menjadi masalah dan menjadi beban organisasi.
“Jangan bilang tidak, sudah ada contoh teman kalian, sudah tahu selesai cuti dan hari ini apel di Polres tapi belum selesai cuti, mungkin dipikirannya tidak apa-apa karena memang selama pendidikan kalian tidak pernah di apa-apakan, tapi sekarang beda, silahkan coba. Kemarin yang ikut Binlat dan bermasalah saya ada daftarnya,” ungkapnya.
Kapolres menyampaikan bahwa seluruh perwira menyambut para Baja tersebut dengan tulus, untuk itu diharapkan ketulusan itu dibalas dengan ketulusan para Baja dalam bekerja dan dalam melaksanakan dinas kedepan di Polres Manokwari. Bukan sebaliknya, memberikan kabar atau berita tidak berdinas, lari dari dinas dan seterusnya.
Kapolres kembali mengingatkan bahwa Manokwari dipenuhi dengan dinamika, keadaan dan kondisi Kamtibmas yang selalu berubah-ubah, dan perlu diketahui bahwa tidak ada kondisi Kamtibmas disuatu daerah diberikan atau didapatkan dengan cuma-cuma dari masyarakat.
Kondisi Kamtibmas yang kondusif dapat diperoleh dengan kerja keras, begitupula dengan kondisi keamanan. Namun jika para Baja tidak bekerja dengan baik maka situasi Kamtibmas yang baik pula tidak akan pernah diperoleh.
“Tunjukkan kalau kalian bangga menjadi anggota Polri, tunjukkan bahwa kalian kebanggaan orang tua. Saya tidak mau dengar berikutnya laki seluruh Baja menjadi beban bagi organisasi Polres Manokwari. kalian hidup dalam masyarakat, ada yang harus di ikuti ada juga yang tidak. Lingkungan yang membuat kalian menjadi baik,” terangnya.
Kapolres berpesan bahwa sumber daya manusia Polri ditentukan oleh tiga hal yakni, keterampilan, pengetahuan dan attitude atau sikap anggota. Dengan pengetahuan bisa meningkatkan kapasitas, keterampilan diperoleh karena diberikan oleh institusi, namun untuk attitude ini sudah diatur.
“Namun sikap itu kembali kepada diri pribadi. Tunjukkan kebanggan itu menjadi anggota Polri, kalau kalian tidak bangga silahkan tinggalkan Polres Manokwari,” pesan Kapolres.
Kabag Sumda Polres Manokwari, Abdullah Tabo mengatakan bahwa dalam pelaksanaan perdana masuk kantor di Polres Manokwari didahului dengan pembinaan dan pelatihan.
Selama pembinaan dan pelatihan ini para Baja akan tetap dievaluasi. Pembinaan dan pelatihan ini perlu dilakukan karena itu masih dibutuhkan mengingat sebelumnya pembinaan dan pelatihan yang di ikuti para Baja terbatas waktunya, sehingga dalam pelaksanaan tugas Kepolisian masih rendah.
“Ini seperti pemantapan, karena fungsi-fungsi Kepolisian mereka masih nol. Setiap hari harus kita berikan pemahaman tentang pelaksanaan tugas Kepolisian sebab kita tahu bahwa tugas polisi gampang-gampang susah, pendekatan diplomasi penting yang harus diasah, bagaimana cara bisa mendekati masyarakat dan masyarakat bisa memahami mereka,” ucap Kabag Sumda kepada Tabura Pos di Polres Manokwari.
Disinggung soal sejumlah Baja yang tumbang dalam apel perdana, Kabag Sumda mengatakan bahwa itu hal biasa karena perbedaan pola pengasuhan dan pendidikan yang diterima di jaman para Baja saat ini.
Kabag Sumda membandingkan, di jamannya duhulu, pembinaan fisik dan pengetahuan berbanding setara atau masing-masing 50 persen. untuk saat ini, pembinaan fisik memang mulai berkurang sehingga bisa membuat fisik mereka tidak kuat.
“Baru berdiri saja sudah goyang, tadi Polwan dari Pegaf baru 2 meniti beridiri langsung tepar,” ujarnya.
Menurut Kabag Sumda bahwa perihal tersebut bukanlah suatu masalah dan secara perlahan akan terus dibenahi dengan diberikan pelatihan-pelatihan.
“Tapi tergantung dari pribadi lagi, mereka mau tidak termotivasi untuk berolahraga. Orang tua juga harus perhatikan karena saya lihat satu Baja sakit dibalut kakinya, kesehatan itu perlu,” terangnya.
Kabag Sumda berpesan kepada para Baja agar merubah pola hidup sebelumnya yang tidak baik menjadi baik,“Rubah pola dan gaya hidup, perlu menjaga diri,” pesan Kabag Sumda.
Mengenai satu Baja yang tidak hadir di hari pertama, Kabag Sumda menegaskan bahwa dia akan menerima konsukuensinya saat tiba di Polres Manokwari.
“Satu orang tidak hadir, dia kembali akan diperiksa, ujung-ujungnya disidang, masih ada di Biak tapi itu tidak menjadi alasan, jadwal masuk harus masuk,” pungkasnya. [AND-R4]