
Manokwari, TP – Bom berbentuk roket sepanjang 1,5 meter ditemukan di sekitar halaman rumah warga, tidak jauh dari Masjid Al Fatah, Kampung Buton, Anday, Manokwari, Rabu (2/3).
Penemuan roket diduga peninggalan Perang Dunia II itu menggegerkan warga, sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan Tim Gegana Satbrimob Polda Papua Barat.
Proses evakuasi dimulai sejak pukul 09.00 WIT hingga pukul 14.00 WIT, dimana Tim Gegana tampak kesulitan karena roket itu tertimbun tanah sedalam sekitar 1 meter lebih.
PS Wadan Subden 1 Satbrimob Polda Papua Barat, Ipda Anriyadi mengaku belum mengetahui jenis bom itu, tetapi diduga bom militer peninggalan Perang Dunia II.
Menurutnya, penemuan bom itu akan dievakuasi ke Mako Brimob untuk dilakukan pemeriksaan, sekaligus mencari data pembanding untuk mengetahui spesifikasi, baik jenis bom, berat, isi, dan masa produksinya sebelum disposal atau pemusnahan.
Sebab, ungkap dia, bom itu diduga masih aktif dan dikhawatirkan bisa memicu ledakan yang dashyat. Diakuinya, jenis bom serupa sudah banyak ditemukan di Manokwari dengan beragam jenis dan ukuran.
“Dari beberapa temuan itu, ada yang masih aktif dan itu cukup berbahaya. Saya mengimbau masyarakat jika mengetahui atau menemukan ada benda mencurigakan seperti bom segera dilaporkan ke Satbrimob Polda Papua Barat untuk dievakuasi agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pinta Anriyadi kepada Tabura Pos di sela-sela proses evakuasi, kemarin.

Diakuinya, proses evakuasi memang cukup lama dan menyulitkan, karena dilakukan secara manual. Biasanya, kata Anriyadi, proses evakuasi bom seperti ini pihaknya dibantu alat berat untuk melakukan penggalian dan pengangkatan.
Sementara Rudi Mansim mengakui, bom seperti roket yang ditemukan di halaman rumahnya itu sebenarnya pertama kali ditemukan sejak 2019 lalu, tetapi belum dilaporkan ke pihak kepolisian.
Diungkapkan Mansim, bom itu pertama kali ditemukan saat mereka melakukan penggalian pembuatan kolam ikan dan kolam kangkung.
Lanjutnya, dalam proses penggalian, cangkul yang dipakai mengenai sebuah benda, setelah dicek dan dibersihkan, ternyata bom.
Ia mengatakan, pihaknya tidak segera melaporkan penemuan itu ke pihak kepolisian karena mengira bom itu sudah tidak aktif. Namun, kekhawatiran itu muncul setelah mereka melakukan penimbunan lahan sejak 3 minggu lalu, sehingga dilaporkan ke SPKT Polda Papua Barat, Selasa, 1 Maret 2022.
“Tiga minggu lalu tanah ini ditimbun, karena dulu aliran air, tapi saya ragu jangan sampai kenapa-kenapa ketika saya bangun kos-kosan. Apalagi, anak-anak sering bakar-bakar di situ, takutnya bom itu masih aktif dan betul, ternyata saat diangkat memang masih aktif,” pungkas Mansim. [AND-R1]