
Manokwari, TP – Anggota DPR Papua Barat, Sergius Rumsayor melakukan reses pertama masa sidang pertama Tahun Anggaran 2022 di Kampung Abasi, Pasirido, dan Kampung Wosi Pantai.
Dikatakan Rumsayor, dalam reses di ketiga kampung itu, banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat. Mereka, kata dia, mengeluh dan menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan selama ini tidak tepat sasaran, dimana banyak bantuan yang diberi pemerintah hanya untuk keluarga sendiri.
“Memang benar, bantuan yang selama ini diberikan tidak tepat sasaran, karena tidak ada data dari OPD terkait, mereka hanya memberikan bantuan kepada keluarga tertentu saja dan masyarakat lain hanya menjadi penonton. Mereka kecewa dan sakit hati,” kata Rumsayor kepada Tabura Pos di kediamannya, Sabtu (5/3).
Pada reses hari pertama, ia bertemu warga di Kampung Abasi, Distrik Manokwari Timur, Senin (28/2). Kala itu, para petani meminta bantuan alat penyemprotan hama, karena selama ini tanaman mereka diserang hama.
Selain itu, warga juga meminta bantuan sepeda motor Viar untuk membantu mereka mengangkut hasil kebun, termasuk penyediaan bak sampah.
Sebab, jelas Rumsayor, masyarakat merasa khawatir sampah itu dibuang ke laut, karena selama ini tidak ada tempat sampah sementara.
“Mereka juga minta pengadaan perahu dayung dan perahu motor. Kalau untuk Persekutuan Anak Muda (PAM) Jemaat GKI Utrek Abasi meminta adanya pengadaan alat musik dan sound system. Terus mereka juga minta seragam untuk hari-hari besar, mengikuti kegiatan Yospan atau gerak jalan, juga volley, dan futsal,” rinci Rumsayor.
Di hari kedua, kata Rumsayor, ia melakukan reses di Kampung Parisido, Distrik Manokwari Timur, Selasa (1/3). Dari pertemuan itu, sambung dia, masyarakat yang berprofesi nelayan meminta pengadaan freezer untuk membuat es balok dan freezer untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan.
Sementara petani di Kampung Parisido, kata dia, meminta bantuan pengadaan alat pertanian untuk membantu penanaman padi ladang. Sebab, lanjut dia, sejak 1970-an, masyarakat telah menanam padi ladang, termasuk meminta bantuan sepeda motor Viar untuk mengangkat pakan ternak babi karena letaknya jauh.
Sedangkan reses di Wosi Pantai, Distrik Manokwari Barat diadakan pada Rabu (3/3). Aspirasi masyarakat di Wosi Pantai, kata dia, sangat beragam.
“Masyarakat membutuhkan keramba, ternak babi, alat-alat bengkel dan seragam. Mereka tidak pernah terlibat dalam kegiatan-kegiatan besar, karena tidak mempunyai seragam,” ungkapnya.
Di samping itu, sambung Rumsayor, mama-mama Papua yang berjualan, membutuhkan etalase berukuran kecil untuk diletakkan di pondok jualan. Masyarakat juga, katanya, meminta bantuan pengadaan perahu untuk mengangkut ikan Julung dan perahu khusus untuk nelayan laut lepas.
“Memang aspirasi yang saya terima sangat beragam dan tentu akan saya tindaklanjuti secara bertahap. Kalau saja anggaran banyak, saya akan jawab semua aspirasi itu. Sekarang tergantung anggaran,” ujar Rumsayor.
Bukan itu saja, Rumsayor juga mengaku, masyarakat mengeluh karena selama ini tidak ada anggota dewan yang mengunjungi masyarakat.
“Dalam pertemuan itu lebih banyak masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih, karena mereka baru dikunjungi. Tapi, saya minta mereka lebih banyak berbicara apa yang mereka butuhkan,” pungkas Rumsayor. [FSM-R1]