
Manokwari, TP – Dampak kasus ujaran kebencian yang viral melalui media social facebook beberapa hari lalu, dan menyeret nama seorang wanita berinisial ES (19) masih terus berlanjut. Saat ini, kasusnya masih berproses dan ditangani oleh Polres Manokwari.
Polres Manokwari pun telah memintai keterangan dari 4 orang saksi, dan memeriksa ES untuk dicocokan keterangannya dengan 4 orang saksi yang sudah diperiksa.
Namun, sejumlah warga masih melakukan aksi protes dengan melakukan pemalangan dan pembakaran ban di depan toko Utama hingga depan Swiss-belhotel Jl. Yos Sudarso Manokwari, Senin (7/3/2022) sekitar pukul 07.00 WIT. Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas macet dan kendaraan yang ingin melintasi jalan Yos Sudarso harus balik arah karena tertutup palang.
Tidak ingin kasus tersebut terus berlarut, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menemui warga yang melakukan aksi di depan Swiss-belhotel yang berada di Jl. Yos Sudarso Manokwari.
Di depan para warga, Gubernur menyampaikan, situasi menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Provinsi Papua Barat mulai memanas. Dampak dari situasi tersebut disinyalir akan ada oknum-oknum tertentu yang akan memanfaatkan kesempatan untuk mempropaganda, melakukan suatu tindakan yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas yang akhirnya dapat menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan.

Gubernur juga menyampaikan, ES selaku pemilik akun disinyalir bukanlah pelaku sebenarnya. Namun, akun wanita tersebut sengaja dihack atau dibajak oleh oknum tertentu dengan tujuan dan maksud tertentu.
Kejadian ini, sebut Gubernur juga dampak dari situasi yang memanas menjelang Pilgub mendatang. Diduga, ada oknum tertentu yang dengan sengaja ingin mengganggu disituasi Kamtibmas di Manokwari.
“Perlu saya sampaikan bahwa menjelang Pilgub ini berbagai macam cara orang bisa lakukan untuk memecah belah kita. Namun tidak kesampaian dan pada akhirnya mereka menggunakan akun wanita tersebut agar kita berkelahi, sehingga orang-orang melihat bahwa Papua tidak aman, Manokwari tidak aman,” ucap Gubernur.
Untuk itu, Gubernur menyatakan, selaku Kepala daerah dan kepala suku besar Arfak masyarakat menerima dengan baik semua suku yang ada. Untuk itu, kepada seluruh masyarakat agar mempercayakan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat Kepolisian yang saat ini tengah bekerja melacak pelaku dibalik kejadian tersebut.
Dia juga berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dan menjaga situasi Kamtibmas di Manokwari dengan tidak melakukan aksi-aksi apapun.
“Mari kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini agar pelaku sebenarnya bisa diketahui dan diproses secara hukum,” pungkasnya.
Kapolres Manokwari, AKBP Parasian H Gultom menyampaikan, kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Manokwari dan masih terus berproses. ES sendiri masih diamankan untuk dimintai keterangan dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
Untuk itu, Kapolres berharap agar masyarat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat Kepolisian untuk bisa diselesaikan.

“Dari Polres Manokwari kita masih bekerja. Kasus ini kita proses dengan hati-hati agar bisa menemukan titik terang. Kita harap masyarakat percayakan kepada kami agar bisa diselesaikan dan menjaga situasi Kamtibmas,” pinta Kapolres.
Pantauan Tabura Pos, aksi protes dan pemalangan yang dilakukan warga terjadi di depan toko Utama dan Swiss-Belhotel Jl Yos Sudarso Manokwari sejak pukul 07.00 WIT dan baru berakhir sekitar pukul 09.30 WIT usai ditemui Gubernur Papua Barat. Saat ini jalan tersebut sudah bisa dilewati dan arus lalu lintas berjalan lancar. [AND-R3]