
Ransiki, TP – Kantor Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah II Manokwari Selatan (Mansel) menanam sebanyak 50 anakan pohon Tabebuya bertepatan pada peringatan hari Bhakti Rimbawan ke-39 tahun, di halaman Kantor CDK Wilayah II Mansel, Ransiki, Rabu (16/3).
Pohon Tabebuya dalam bahasa latin disebut Handroanthus Chrysotrichus yang ditanam Kantor CDK Wilayah II Mansel memiliki dua varian warna, yakni ungu dan kuning. Pohon Tabebuya tumbuh seperti bunga Sakura Jepang, karena akan mekar pada musimnya dan gugur setelah bertahan dalam kurun waktu Minggu.
Kepala Kantor CDK Wilayah II Mansel, Kristian Fonataba mengatakan, hari Bhakti Rimbawan diperingati sejak tanggal 16 Maret 1983, pada masa itu bidang kehutanan masih berdiri sendiri di bawah Departemen Kehutanan.
Dikatakannya, aksi penanaman pohon hari ini sebagai salah satu gerakan dari pada rimbawan untuk menyuarakan pentingnya pelestarian hutan dan lingkungan. Sebagaimana, tema yang diusulkan pada peringatan hari Bhakti Rimbawan ke-39 tahun yaitu menyukseskan Presidensi G-20 di Indonesia.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk tanda bakti kita sebagai Rimbawan yang selama ini mengabdi di bidang Kehutanan,” kata Fonataba kepada para wartawan disela-sela aksi penanaman pohon di halaman Kantor CDK Wilayah II Mansel di Ransiki, kemarin.
Lanjut dia, tujuan dari aksi penanaman pohon tersebut untuk melestarikan lingkungan dan hutan sekaligus memperindah lokasi perkantoran di Kabupaten Mansel.

Bibit pohon Tabebuya yang ditanam diperoleh dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Remu Ransiki di Manokwari, sebanyak 500 bibit tetapi yang ditanam baru sebanyak 50 bibit pohon, sisanya akan di suplay sesuai dengan permintaan selama stok masih ada.
Bertepatan pada peringatan hari Bhakti Rimbawan ke-39 Tahun, Fonataba mengajak, masyarakat adat selaku pemilik hak ulayat atas hutan kayu di Kabupaten Mansel agar dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan hasil hutan tetap mematuhi aturan kehutanan.
“Jangan melakukan eksploitasi hutan tanpa izin, itu melanggar aturan. Kawasan hutan yang rusak karena penebangan pohon juga harus dilakukan penanaman kembali untuk menjaga pelestarian hutan,” tukas dia. [BOM-R3]