
Manokwari, TP – Ketersedian minyak goreng di wilayah Papua Barat diklaim masih tersedia. Hanya saja, terlihat langka karena minyak goreng subsidi yang habis dipasaran.
“Sebenarnya kalau masalah minyak goreng secara nasional hampir semua. Tapi, khusus di Papua Barat, kami ada tim dari Kementerian Perdagangan dua hari sudah melakukan pemantauan di pasar dan ritail modern dan distributor kebutuhan minyak goreng di Papua Barat masih tersedia, tetapi yang subsidi yang cepat habis,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, G. Yarangga kepada para wartawan setelah pembukaan High Level Meeting (HLM) TPID Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (15/3).
Selain itu, berdasarkan laporan tim dari kabupaten kota melalui aplikasi Bapok Tim, bahwa stok minyak goreng di Papua Barat masih cukup. Tetapi, yang sering habis adalah minyak goreng subsidi.
“Jadi kalau minyak goreng yang subsidi datang dengan HET biasanya tiga-empat haru sudah habis, nah yang masih ada di distributor adalah stok yang lama, ini yang masih dikomplen kepada produsen untuk mendapatkan revaksi tapi prosesnya agak panjang,” jelasnya.
Guna menangani permasalahan itu, Disperindag Papua Barat, menyampaikan permintaan minyak goreng subsidi ke Kementerian Perdagangan, apalagi saat ini menjelang puasa dan lebaran.
Dari kondisi pantauan minyak goreng pada 11-14 Maret 2022, di CV. Makmur Sejahtera Permai dan PT Smart selaku produsen masih terdapat stok sebanyak 1.320 jerigen kemasan 20 liter belum ada pendistribusian dan refaksi dari Januari 2022.
Kemudian, di CV. Sinar Suri dan PT Sinar Mas Distribusi Nusantara selaku produsen masih terdapat stok Februari di gudang sebanyak 300 an karton dan belum ada refaksi dari Januari 2022.
Selanjutnya, di CV.Aditya Persada dan PT Wilmark Group tersedia 1 kontener 18.144 liter terjadi refaksi Januari 2022 dan stok di gudang sebanyak 13.118 liter dengan kemasan 1-2 liter.
“Distribusi untuk areal Manokwari sampai dataran Warpramasi. Jadi, kita di Papua Barat tidak ada penimbunan dan kelangkaan,” sebutnya.
Dirinya berharap, masyarakat tidak perlu panic buying, karena stok minyak goreng masih tersedia. [SDR-R4]