Manokwari, TP – Rencana pelebaran beberapa titik ruas jalan dan pembangunan jalan altenatif di dalam kota Manokwari mulai disosialisasikan Pemerintah Daerah (Pemda) Manokwari kepada warga terdampak.
Sosialisasi dilakukan dengan cara mengumpulkan warga terdampak yang dipusatkan di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manokwari, Senin (23/5).
Bupati Manokwari, Hermus Indou menjelaskan, pemerintah sedang merencanakan pembangunan infrastruktur modern di Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
Salah satunya, sebut Bupati, adalah infrastruktur jalan dengan cara pengembangan beberapa titik badan jalan dengan item pelebaran dan pembangunan jalan altenatif.
Bupati menyebutkan, sesuai perencanaan, pelebaran badan jalan akan dilakukan disepanjang Jl. Sujarwo Condronegoro. Kemudian, Jl. Pahlawan tepatnya jalan antara Kantor Pengadilan Negeri (PN) Manokwari dan Disdukcapil yang direncanakan tembus ke Jl. Trikora tepatnya di samping Hotel Valdos dan dilanjutkan pembangunannya dari jalan masuk samping Fajar Roon Hotel tembus ke Wosi Pantai.
Bupati mengungkapkan, jalan lain yang juga akan dikembangkan dalam satu perencanaan dengan jalan tersebut diatas adalah, Jl. Trikora H. Bauw ke arah Jl. Pahlawan.
Selain itu, kata Bupati, pengembangan jalan bertujuan untuk mengurangi kawasan kumuh yang sebagian besar terdapat di kawasan pantai. Kesemua jalan ini, akan dilebarkan seluas menjadi 33 meter.
Namun demikian, Bupati menyadari, perencanaan pembangunan infrastruktur modern ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan warga Manokwari. Oleh karena itu, dirinya meminta dukungan dari warga terdampak untuk mewujudkan pembangunan modern di Manokwari.
“Tanpa dukungan masyarakat di Manokwari, maka visi misi pembangunan Manokwari sebagai ibu kota modern hanya sebagai wacana. Manokwari juga sebagian besar adalah kawasan kumuh, karena hampir seluruh pantai kita tidak ada yang baik,” keluh Bupati.
Pada sesi Tanya jawab, sebagian besar warga terdampak terlihat masih meragukan dampak dari pembangunan tersebut terutama proses perhitungan ganti rugi yang akan dilakukan.
Sebab, rata-rata warga terdampak yang hadir dalam pertemuan mengaku telah puluhan tahun menempati hunian mereka, bahkan ada pula yang lahir dan besar ditempat mereka yang masuk dalam hitungan terdampak.
Namun begitu, bila pengembangan jalan harus dilakukan, warga meminta agar perhitungan ganti rugi baik bangunan dan tanaman tumbuh tidak merugikan mereka.
“Oma dari tahun 70an di Wosi turun-turun gunung sebelah kanan di SD YPPGI Wosi. Kalau mau bangun silahkan saja, tapi tolong kalau mau datang ukur hitung baik-baik dan jangan tarik takaruan, supaya Oma juga puas. Kalau rasa tidak puas, maka nanti Oma minta banyak,” pinta perwakilan seorang warga Oma Bell saat menyampaikan pendapat.
Menanggapi keraguan masyarakat terhadap proses ganti rugi, Bupati Manokwari menegaskan, perhitungan bagi warga terdampak menggunakan mekanisme perhitungan ganti keuntungan bukan ganti rugi.
Selain itu, tegas Bupati, proses perhitungan akan dilakukan oleh tim secara detail terhadap bangunan, tanaman yang ada.
“Perhitungan bukan berdasarkan NJOP tetapi, tetapi harga pasaran yang ada disekitar lokasi bapak, ibu. Misalnya ada tetangga bapak, ibu pernah jual tanah, terakhir jualnya kapan itulah harga yang dipakai,” tandas Bupati.
Sementara itu, Wakapolres Manokwari, Kompol Agustina Sineri pada kesempatan ini mengajak masyarakat turut mendukung rencana pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah kabupaten Manokwari.
Menurut Sineri, Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat membutuhkan perubahan pembangunan yang lebih maju dan modern.
“Kalau kita mau Manokwari seperti ini saja, tidak ada perubahan, tapi kalau mau ada perubahan mari kita dukung pembangunan yang saat ini dilakukan Bapak Bupati dan jajarannya. Jangan sampai ada bahasa ibu kota pindah ke Sorong saja,” ujar Sineri mengimbau saat di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manokwari, Senin (23/5).
Keterkaitannya dengan rencana pelebaran jalan, Sineri meminta warga memberikan keterangan yang baik saat dilakukan perhitungan oleh tim.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2022/05/24/tambang-emas-mengundang-maraknya-peredaran-shabu-shabu-di-dataran-prafi/
“Bapak ibu juga saya harapkan berikan informasi yang jelas tentang kepemilikan, sehingga tim melakukan perhitungan dengan baik, jangan sampai setelah perhitungan saat terima merasa tidak puas dan buat gerakan, karena ini kenyataan di lapangan,” tukas Sineri seraya menambahkan bahwa secara institusi, pihak kepolisian siap mendukung kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah.[SDR-R3]
