
Manokwari, TP –Yusran Mahdani kembali menahkodai Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manokwari masa bhakti 2022-20227, setelah terpilih secara aklamasi pada pelaksanaan Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke IV, yang berlangsung di di salah satu hotel di Manokwari pada, Sabtu (28/05).
Yusran terpilih secara aklamasi setelah dipilih sebanyak 8 orang dari totol 11 peserta Muskab, 2 peserta tidak memilih dan 1 peserta lainnya Walkout.
Muskab ke IV tahun 2022 ini mengusung tema, merajut kebersamaan dalam misi kemanusiaan melalui PMI yang berkarakter, profesional, dan di cintai masyarakat.
Pelaksanaan Muskab dibuka langsung oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou dan dihadiri oleh Sekretaris PMI Papua Barat, serta peserta Muskab dari PMI Kabupaten Manokwari.
Bupati menuturkan, pelaksanaan Muskab ke IV PMI Kabupaten Manokwari sangat penting dan strategis untuk memberikan penguatan secara internal kepada PMI Kabupaten Manokwari, sebab tentu ada banyak hal yang harus dibenahi agar PMI Kabupaten Manokwari kedepan menjadi kuat.
Pemimpinan seluruh pengurus harus bekerja secara bersama-sama dan jangan sampai ada pekerjaan yang kemudian dimonopoli dan dikerjakan secara sendiri-sendiri.
“Oleh karena itu, diharapkan nanti pelaksanaan musyawarah ini bisa mewujudkan sistem organsiasi yang sehat, efektif dan juga produktif bagi pengembangan organisasi ini untuk bisa membantu menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan lain, terutama terkait bagaimana PMI memiliki kekuatan untuk bagaimana bisa membantu pemerintah daerah dalam penanganan masalah bencana maupun masalah tranfusi darah di Manokwari,” terangnya.
Dikatakannya, untuk mewujudkan organisasi yang sehat, tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun membutuhkan pengorbanan sedangkan pemerintah pastinya akan tetap membantu.
Bupati berharap, pengurus yang nantinya kembali diberikan kepercayaan untuk memimpin PMI Kabupaten Manokwari, agar siap untuk memberikan yang terbaik untuk kemajuan PMI Kabupaten Manokwari agar lebih baik lagi kedepannya.
“Kita bicara sistem, jadi semua sub sistem itu harus berfungsi secara optimal, kalau tidak salah satu sub sistem tidak berfungsi maka itu akan mempengaruhi keseluruhan,” ujar bupati.
Menurutnya, jika PMI Kabupaten Manokwari dianggap tidak efektif menjalankan tugasnya, maka seharusnya PMI Provinsi Papua Barat mampu mengendalikan dan memastikan PMI di Kabupaten Kota bisa berjalan dan beroperasi karena keberadaan PMI Kabupaten Kota itu bukan sendiri-sendiri.
PMI Provinsi Papua Barat wajib turun melihat kondisi PMI di Kabupaten Kota agar ketika ditemukan kelemahan-kelemahan di tingkat bawah itu bisa segera diselesaikan.
“Jangan kita saling menyalahkan tapi mari kita saling membantu karena kita bicara soal sistem yang saling terkait,” lanjutnya.
Bupati menegaskan, PMI Kabupaten Manokwari murni organisasi sosial kemanusiaan yang tidak boleh dipolitisasi oleh siapapun yang bisa menghancurkan marwah organisasi.
Di samping itu, PMI tidak boleh diinetrvensi oleh siapapun dan kepentingan apapun dan semua pihak harus membiarkan organisasi ini berjalan sesuai dengan marwahnya dan berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADRT).
“Sebagai mita kerja, pemerintah Kabupaten Manokwari tetap berkomitmen untuk mendukung efektifitas dari kinerja PMI di Kabupaten Manokwari,” tandas bupati.
Ketua PMI Kabupaten Manokwari, H. Yusran Mahdani menyampaikan, sebagai organisasi kemanusiaan, PMI telah menorehkan perubahan-perubahan dalam menjalankan organisasi baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Menurutnya, PMI merupakan salah satu aset bangsa dan negara yang perlu dijaga dan dikelola secara professional, amanah, netral dan mandiri. Sebab, diantara tumbuh kembangnya organisasi lain, PMI terus dituntut berada digaris terdepan dibidang penanganan bencana, pendonoran darah, kemanusiaan dan sebagainya.
Dia menegaskan, PMI Kabupaten Manokwari memiliki keinginan besar untuk ikut andil dalam pemenuhan kebutuhan darah di Kabupaten Manokwari, sebab kebutuhan darah semakin meningkat sementara persediaan stok darah di Manokwari masih sangat kurang.
Oleh karenanya, H. Yusran berharap kedepan PMI tetap menjadi mitra strategis dari pemerintah dan menjadi mitra yang bermanfaat dengan lembaga lainnya.
“PMI Kabupaten Manokwari sampai saat ini belum memiliki unit donor darah, sehingga diharapkan keinginan tersebut bisa diwujudkan kedepannya. Saya juga berharap PMI Kabupaten Manokwari dapat menjalankan program yang sudah disusun dapat berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pengelenggara Muskab ke IV tahun 2022 PMI Kabupaten Manokwari, Roni T, menyampaikan, Muskab merupkan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Tujuannya untuk menilai kinerja kepengurusan periode sebelumnya, menyusun pokok kebijakan dan rancangan strategis kedepannya, serta memilih pengurus baru yang diawali dengan pemilihan ketua dan pengurus yang baru.
Perlu diketahui, Muskab ke IV PMI Kabupaten Manokwari secara terbuka merupakan kali pertama diadakan dari tahap penjaringan dan pendaftaran bakal calon (Balon) sampai tahap akhir.
Dalam tahap penjaringan dan pendaftaran Balon, diketahui terdapat tiga pendaftar yakni, H. Yusran Mahdani sebagai petahana, Hj Suryati Faisal dan Dadang. Namun, Dadang mengundurkan diri sebelum Muskab, sedangkan Hj. Suryati Faisal yang juga selaku bendahara PMI Provinsi Papua Barat dinyatakan tidak lolos dalam penjaringan setelah dilakukan verifikasi berkas. [AND-R4]