
Manokwari, TP – TK Negeri Pembina Manokwari menggelar prosesi penamatan kepada 65 muridnya tahun ajaran 2021/2022 di salah satu hotel di Manokwari, Sabtu (11/6).
Penamatan ini digelar sekaligus sebagai perpisahan, dengan tema ‘Melangkah bersama wujudkan generasi mandiri, cerdas, kreatif dan berbudaya’.
Prosesi penamatan, ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dan piagam dari Kepala TK Negeri Pembina Manokwari, Lisbeth Pattikayhatu kepada masing-masing muridnya.
Sementara, prosesi perpisahan, ditandai dengan pengembalian murid secara simbolis dari kepala TK kepada perwakilan wali murid.
Lisbeth Pattikayhatu, menyampaikan terima kasih kepada para wali murid, karena telah mengambil peran guru bagi anak-anaknya di rumah selama tahun 2021, akibat pandemi Covid-19 dan dilanjutkan proses rehab gedung sekolah.
“Tapi puji Tuhan, kasih Tuhan luar biasa, papa mama bisa mendampingi anak-anak sebagai guru di rumah. Saya sangat terharu karena itu tanggungjawab kami di sekolah, namun guru yang hebat adalah mama dan papa,” ujar Lisbeth Pattikayhatu dalam sambutannya.
Lanjut Lisbeth, proses belajar tatap muka terbatas di TK Negeri Pembina Manokwari baru bisa dilaksanakan pada 2022 sejak Januari sampai saat ini dan berjalan dengan baik.

Iapun mengajak, para wali murid mendoakan dan terus mendampingi anak-anaknya sampai melanjutkan pendidikan di jenjang SD, dan ke depannya menjadi anak-anak yang hebat dan luar biasa.
“Kegiatan pembentukan paguyuban sangat luar biasa boleh berjalan dengan baik, ternyata bapak, ibu adalah orang-orang yang hebat, luar biasa bisa mendukung kegiatan TK Negeri Pembina,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Lisbeth Pattikayhatu juga berpamitan karena mendapatkan tugas di tempat yang baru setelah 10 tahun menjadi Kepala TK Negeri Pembina.
“Terharu memang, tetapi sebagai seorang ASN, kita harus tetap menjalani dimanapun kita ditempatkan harus tetap semangat. Kiranya di tahun ajaran 2021/2022 masih ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan,” tandasnya.
Pengawas TK PAUD Kabupaten Manokwari, Jana Noya, menyampaikan pesan kepada para wali murid untuk tidak perlu khawatir bila anak-anaknya belum bisa baca tulis hitung (Calistung) setelah tamat dari TK.
“Usia tamat anak-anak di tahun ajaran ini adalah 6 tahun untuk persiapan ke SD, jangan orang tua bilang anak saya sudah tiga tahun di TK, tapi belum bisa baca tulis hitung. Itu mis-konsepsi, model pembelajaran di TK adalah bermain sambil belajar, Calistung tidak ada di TK, tetapi adanya di SD, kalaupun ada di TK itu pengenalan,” jelasnya.
Proses pembelajaran di TK, ungkap Noya, lebih kepada melatih proses motorik melalui bermain sambil belajar dan perkenalan huruf, angka, warna dan lainnya.
“Anak-anak tidak bisa dipaksakan, oleh karena itu, jangan merasa malu, minder, anaknya belum bisa membaca saat masuk SD, tetapi kalau prosesnya matang di TK, maka saya yakin masuk SD anak bisa Calistung,” pesannya seraya menyampaikan apresiasi kepada jajaran TK Negeri Pembina Manokwari.

Wakil Sekretaris Komite TK Negeri Pembina Manokwari, Toto Iswanto, menyampaikan terima kasih kepada kepala TK, PAUD, guru-gru TK Negeri Pembina Manokwari yang telah menjadi orang tua pengganti di sekolah.
“Berkat dari para guru ini, anak-anak kita yang tadinya pemalu, tidak berani, berkat tangan-tangan terampil dari ibu guru, anak-anak kita berani tampil, mandiri, cerdas dan kreatif,” ujarnya.
Perwakilan wali murid, Patrik juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran guru TK Negeri Pembina Manokwari yang sudah membina, membimbing anak-anak mereka, meskipun proses pembelajaran sempat terganggu lantaran pandemi Covid-19.
“Ketika mereka beranjak ke SD nanti, mereka sudah bisa mengembangkan kreatifitas dan diri mereka masing-masing. Meskipun pembelajaran terganggu karena pandemi, tapi kita bersyukur anak-anak bisa proses dan bertumbuh, berkembang unutk ke jenjang SD,” tandasnya.
Prosesi penamatan dan perpisahan dilengkapi dengan kenaikan kelas murid TK kelompok A ke kelompok B dan pentas seni. [SDR-R3]