
Manokwari, TP – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP di Kabupaten Manokwari, ternyata masih meninggalkan persoalan. Persoalan itu terkait banyak calon peserta didik baru yang tidak mendapatkan kesempatan mendaftar, meski skalanya tidak sebesar tahun sebelumnya.
Dari pantauan Tabura Pos, Senin (4/7) pagi, PPDB di beberapa SMP terjadi penumpukkan orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya, seperti di SMP Negeri 6 dan SMP Negeri 1 Manokwari.
Di SMP Negeri 6 Manokwari, beberapa orang tua terpaksa berdesak-desakan untuk menyerahkan berkas pendaftaran anaknya ke panitia, karena mereka mengklaim tidak bisa mengakses pendaftaran secara online.
Hal serupa terjadi di SMP Negeri 1 Manokwari. Sejumlah orang tua juga menumpuk hendak memasukkan berkas pendaftaran anaknya lantaran sistem online yang disediakan panitia tak bisa diakses.
Sementara itu, para orang tua yang anaknya tidak mendapatkan kesempatan mendaftar secara online dengan alasan alamat yang sulit diakses, mengadukan nasibnya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Manokwari.
“Di SMP Negeri 1, pengumuman pendaftaran online dibuka jam 7 pagi. Namun lewat 5 menit, sistem sudah putus, tidak bisa diakses lagi. Tidak boleh begitu. Kalau bicara jam 7, ya jam 7 supaya semua orang bisa masuk. Masa baru jam 7 lewat 5 menit sudah tidak bisa diakses, lalu kuota yang sudah penuh, orang-orang masuk dari mana,” kata I. Dimara, salah satu orang tua calon siswa kepada para wartawan di Kantor Disdikbud Kabupaten Manokwari, kemarin.
Ia menambahkan, dari panitia PPDB SMP Negeri 1 menyarankan orang tua yang anaknya tidak bisa mengakses alamat pendaftaran online, membawa berkas anaknya ke Bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari supaya bisa dipertimbangkan.
“Anak saya sudah memenuhi syarat dengan sistem zonasi. Dari panitia sampaikan bawa berkas Bidang SMP di Dinas Pendidikan. Kalau ada petunjuk dari Dinas, mereka panitia bisa menerima, sehingga kami bawa ke sini,” katanya.
Namun, kata dia, setelah menemui Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, justru keterangannya berbeda dengan apa yang disampaikan panitia PPDB.
“Saya sudah kumpul, tetapi dari Bidang bilang tidak bisa begitu, justru yang mengetahui kondisi sekolah adalah pihak sekolah, bukan pihak dinas,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Martinus Dowansiba belum bisa ditemui para wartawan, dengan alasan yang bersangkutan sedang keluar daerah.
“Bapak Kepala Dinas sedang berada di luar daerah,” kata staf di kantornya, kemarin.
Sedangkan Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Manokwari, Parjiyanti yang hendak ditemui para wartawan, disebutkan sedang mengikuti kegiatan, sehingga tidak bisa ditemui. Padahal, sebelumnya Kepala Bidang SMP sedang berada di ruangannya.
“Kepala Bidang tidak bisa ditemui, karena ada kegiatan,” kata staf yang ada di ruangan Bidang SMP.
Hal serupa juga dialami ketika para wartawan hendak mengonfirmasi perihal ini ke Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Paitu Sayori. “Saya mau keluar,” kata Sayori kepada para wartawan. [SDR-R1]