
Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mendapat penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai salah satu dari 17 provinsi yang berhasil menurunkan angka stunting di Indonesia.
Penghargaan telah diterima Pemprov Papua Barat, dan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dance Sangkek kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Nataniel D. Mandacan saat memimpin apel pagi di halaman kantor Gubernur Papua Barat, Senin (11/7).
Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, Dance Sangkek sangat bersyukur karena dari 34 provinsi, Papua Barat menjadi salah satu provinsi dari 17 provinsi terbaik dalam upaya menurunkan stunting.
Sangkek menyebutkan, yang dinilai dalam pemberian penghargaan adalah penilaian kinerja delapan konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi.
Menurutnya, yang dinilai dalam pemberian penghargaan adalah provinsi melakukan penilaian kinerja delapan konvergensi percepatan penurunan stunting terintegrasi. “Kinerja inilah yang memberikan atau merekomendasikan penilaian oleh pemerintah pusat,” jelas Sangkek kepada wartawan usai apel pagi di kantor Gubernur Papua Barat, Senin (11/7).
Disamping itu, lanjut Sangkek, dari hasil penilaian yang dilakukan terhadap 12 kabupaten dan 1 kota, terdapat tiga kabupaten terbaik di Papua Barat dari 47 kabupaten kota di Indonesia diantaranya, kabupaten Fakfak, Raja Ampat dan Kabupaten Maybrat
Dari sisi data stunting, Sangkek mengakui Papua Barat masih cukup tinggi, dimana angka nasional sebesar 22,4 persen, sementara angka stunting di Papua Barat mencapai 30 persen.
Setelah pihaknya melakukan langkah – langkah konvergensi, akhirnya dari 30 persen mengalami penurunan kasus stunting di Papua Barat hingga 26,2 persen.
Untuk itu, tambah Sangkek, dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting, maka pihaknya menargetkan pada tahun 2022 ini Papua Barat akan mengalami penurunan kasus stunting hingga 19 persen dan di tahun 2023 mendatang mencapai 16 persen.
Disinggung terkait strategi percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Raja Ampat dan Kabupaten Maybrat, terang Sangkek, salah satunya dengan mempercepat penurunan stunting melalui delapan langkah konvergensi dengan bekerja secara kolaborasi antara provinsi dan kabupaten kota.
Ia menambahkan, persoalan stunting, awalnya orang berpikir gagal tumbuh karena persoalan kesehatan saja. Namun, sebenarnya persoalan stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi bidang lain juga saling ada keterkaitan, seperti bidang yang mengelola pangan, bidang ke PU-an, sumber energy dan bidang lainnya. [FSM-R3]