Manokwari, TP – Film layar lebar dengan judul ‘Taklukkan Mimpi’ akan ditayangkan perdana pada peringatan HUT RI ke-77, 17 Agustus 2022, di Jakarta.
Kapendam XVIII Kasuari, Letkol Inf. Batara A. Bulo mengatakan, film ini adalah produksi anak-anak asli Papua asal Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, yang menceritakan bagaimana perjuangan seorang anak asli Papua, dengan semangat ingin menjadi seorang anggota TNI-AD.

Dikatakannya, salah satu hal yang menarik dari film ini, jika pada umumnya film militer itu menceritakan keinginan menjadi seorang perwira, tetapi dalam film ini justru berbeda, karena yang diinginkan hanyalah seorang bintara.
Kapendam menambahkan, film ini dipersembahkan untuk Presiden, Joko Widodo dan akan di-launching pada 17 Agustus 2022 mendatang.
“Film ini sudah diterima Presiden, tinggal jadwalnya nanti diatur bersama Kasad dan Pangdam,” kata Kapendam kepada para wartawan di Kodam XVIII Kasuari, Manokwari, Selasa (26/7).
Sementara sutradara ‘Taklukkan Mimpi’, Sukris G. Sianturi mengungkapkan, film ini dibuat atas keinginannya mengajak anak-anak di Wasior mengetahui posisinya sebagai anak leluhur pusat peradaban orang Papua, di Teluk Wondama.
Dikatakan Sianturi, sebagai anak yang besar di Wasior, dia berupaya memberi gambaran seperti apa leluhur mereka.
“Film ini digarap November 2021, tetapi baru aktif di bulan Januari. Pembuatan film, seperti shooting, dilakukan memakai peralatan seadanya karena keterbatasan dan biaya yang cukup mahal,” katanya.
Diakui Sianturi, meski sempat diliputi keraguan, tapi berkat dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama dan Kodam XVIII Kasuari, akhirnya film tersebut bisa dirampungkan dan diharapkan Presiden bisa menontonnya.
Ia menambahkan, membuat film layar lebar memakan biaya cukup besar, bisa mencapai miliaran Rupiah. Namun, mereka tetap berusaha semaksimal mungkin, karena inilah sebuah mimpi meskipun sesama diri sendiri sering meragukan.

“Kami sekitar 20 orang dan film ini dibuat tanpa naskah, tetapi alami. Selama pembuatan film, kamera kami pinjam dari Infokom Kabupaten Teluk Wondama. Ketika mereka kerja, kami tidak shooting dan ini cukup mengganggu,” tutur Sianturi sembari mengisahkan perjuangan mereka menggarap film ‘Taklukkan Mimpi’ tersebut.
Dia menyebut, film layar lebar ini merupakan cerita rakyat perjalanan lima sekawan di salah satu kampung di Wasior. Lima sekawan ini mempunyai mimpi masing-masing, yang mana aktor utama ingin sekali menjadi seorang prajurit TNI-AD.
Diceritakannya, dalam menggapai mimpi menjadi seorang prajurit TNI-AD, sang aktor sedikit terhambat kondisi ekonomi dan perlakuan arogan dari ayahnya semasa kecil, sehingga menimbulkan trauma.
Di pertengahan film, sambung Sianturi, setelah berhasil menggapai mimpinya, lima sekawan ini juga diwarnai cerita cinta segitiga yang berdampak pada hubungan pertemanan di antara mereka.
Baca juga:
Sopir Hilux Sempat Berenang Berusaha Selamatkan Ketiga Korban yang Tewas
Sedangkan di penghujung film, tambah Sianturi, nanti akan ditunjukkan adegan yang mana sang aktor melaksanakan tugas setelah berhasil meraih mimpi sebagai seorang prajurit TNI-AD.
“Secara umum lokasi shooting dilakukan di Wasior dan di Rindam XVIII Kasuari, Manokwari Selatan. Saya belum bisa ungkap seutuhnya, karena nanti filmnya tidak menarik,” pungkas Sianturi. [AND-R1]