Manokwari, Taburapos.co – Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw bersama Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Manokwari melakukan pertemuan sekaligus menyerahkan usulan program percepatan pembangunan infrastruktur kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.
Waterpauw, puji Tuhan dari sejumlah usulan program percepatan pembangunan infrastruktur kabupaten Manokwari mendapatkan respon positif dari pemerintah pusat.
“Kita sedang mengatur jadwal dengan Menteri terkait untuk menghadap dan menyampaikan rancangan program-program kita dalam rangka percepatan pembangunan Manokwari,” terang Waterpauw kepada wartawan ditemui di Aston Niu Hotel Manokwari, semalam.
Sebagai Pj. Gubernur Papua Barat, dirinya bersama seluruh perangkat kerja di lingkungan Pemprov Papua Barat mendukung terkait rencana pembangunan ibu kota Provinsi Papua Barat.
“Mohon dengan sabar saudara – saudari di kabupaten kota lainnya di Papua Barat. Karena kita memulai dari ibu kota Papua Barat dulu, kita percantik dia dulu sehingga menjadi icon Papua Barat kedepan. Kita punya Mansinam, Gunung Meja, Gunung Arfak banyak daerah yang potensial, secara pariwisata dan budaya akan kita garap ke depan,” ujar Waterpauw.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur Manokwari, Raymond Yaap mengatakan, ada beberapa usulan rancangan program yang disampaikan Penjabat Gubernur Papua Barat ke pemerintah pusat.
Rinci Yaap, pertama alih trase jalan dari pohon beringin atau jln. Pasir Wosi ke arah bandara udara Rendani, Perpanjangan runway, pembangunan pasar Sanggeng, pembangunan jembatan pepera dan pembangunan ruang terbuka publik.
“Jadi sebetulnya dari 6 rancangan usulan program, 5 program diantaranya sudah disetujui oleh kementerian PUPR dan akan segera dibangun di tahun depan,” terang Yaap kepada wartawan di Aston Niu Hotel Manokwari, semalam.
Untuk prioritas pembangunan, lanjut dia, pihaknya memprioritaskan penyelesaian runway bandara udara Rendani dan pembangunan Pasar Sanggeng, karena kondisinya sudah memprihatinkan. Pedagang semakin banyak hingga kondisinya kurang layak.
Disinggung terkait anggaran pembangunan, Yaap menerangkan, untuk pembangunan pasar Sanggeng akan dibiayai dari APBN dan perluasan bandara, dari daerah hanya mengurusi persoalan pembebasan lahan.
“Karena pusat akan membangun ketika lahan sudah diselesaikan dan tidak ada lagi permasalahan,” ujarnya seraya menambahkan, ditahun ini pihaknya memulai dari pembebasan lahan dan pematangan lahan.
Ia menambahkan, tahun depan sudah dimulai, namun masih ada beberapa bagian lain yang menjadi tanggung jawab provinsi dan kabupaten, agar diatur.
“Secara teknis di Kementerian PUPR sudah selesai dan usulan program ini akan dimasukan dalam rencana induku percepatan pembangunan Papua Barat,” tandas Yaap. [FSM-R3]
