
Manokwari, TP – Bupati Manokwari, Hermus Indou, bersama Kapolda Papua Barat, Irjend Pol. Daniel T. M. Silitonga, dan Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, menghadiri acara peresmian gedung gereja baru Gereja Protestan Indonesia (GPI) dan pentahbisan Jemaat GPI Petra Anday, Minggu (21/8).
Peresmian dan pentahbisan jemaat baru GPI di Tanah Papua, pemekaran dari Jemaat GPI Solafide Manokwari ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Manokwari, Hermus Indou, dan pembukaan selubung papan nama oleh Kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, dilanjutkan dengan pembukaan pintu gedung gereja baru oleh Pengantar Jemaat, Pdt. Melanthon Luden, M. Th.
Wakil Sekretaris Badan Pekerja Sinode GPI di Tanah Papua, Pdt. Viktor Lewakabessy mengatakan, dengan ditahbiskannya Jemaat GPI Petra Anday, maka Jemaat GPI di Tanah Papua, Klasis Sorong-Manokwari kini bertambah menjadi 260 jemaat termasuk pos pelayanan dan bakal jemaat, di bawah naungan 18 klasis GPI di Tanah Papua.
Menurut dia, semua yang terjadi karena kemurahan Tuhan, pekerjaan pembangunan gedung gereja baru Jemaat GPI Petra Anday telah selesai tetapi pekerjaan pelayanan belum selesai sebab Tuhan menginginkan karya pelayanan yang lebih besar kepada umatnya.
Dirinya berterimakasih kepada para pelayan Jemaat GPI Petra Anday, karena dengan keteguhan dan kesungguhan dalam iman percaya kepada Tuhan, pos pelayanan yang berdiri bisa bertumbuh menjadi bakal jemaat dan terus bertumbuh menjadi jemaat mandiri.
“Mari kita tetap saling mendukung dan berjabat tangan dalam melaksanakan tugas pelayanan ke depan bersama-sama warga jemaat, masyarakat dan Pemerintah daerah, ” tukas dia.

Sementara itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou mengaku, sangat bersyukur karena Jemaat GPI di Tanah Papua terus melakukan ekspansi dan bertambah seiring dengan perkembangan pelayanan untuk mewujudkan amanat Yesus Kristus.
“Selamat dan sukses kepada Sinode dan Klasis GPI di Tanah Papua, terlebih khusus kepada Jemaat GPI Petra Anday yang hari ini ditahbiskan sebagai jemaat mandiri,” ucap Indou.
Menurut dia, pembangunan Rumah Tuhan dan jemaatnya menjadi salah satu faktor pendukung dalam percepatan pembangunan di Kabupaten Manokwari.
Bangunan gereja yang megah ini tidak berdiri dengan sendirinya, tetapi melalui proses yang panjang dan dukungan dari jemaat sekalian.
Ia mengungkapkan, GPI di Tanah Papua juga sudah memberikan kontribusi yang besar dalam mendukung proses pembangunan di Kabupaten Manokwari, bahkan memberikan sumbangsih yang besar kepadanya secara pribadi sebagai Bupati Manokwari.
Dirinya menilai, pendirian gereja pada prinsipnya terjadi karena 3 hal. Pertama, atas landasan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kedua, karena ada iman yang hidup dalam Jemaat GPI Petra Anday yang diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama.
Ketiga, karena semua jemaat telah menerima berkat Tuhan. Pembangunan yang terjadi saat ini adalah pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, Pemkab Manokwari siap membantu Jemaat GPI Petra Anday dalam pembangunan Rumah Pastori.
Pemkab Mansel juga menyumbangkan bantuan dana sebesar Rp 30 juta kepada Jemaat GPI Petra Anday.
Kapolda Papua Barat, Irjend Pol. Daniel T. M. SilitongaSilitonga mengatakan, gedung gereja baru yang kokoh dan megah ini kiranya bukan hanya menjadi simbol tetapi sebaliknya melahirkan manusia-manusia yang kokoh dalam iman dan percaya kepada Tuhan.

Mengutip Injil Mazmur pasal 127, ayat 1 yang berbunyi ‘Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang yang membangunya’ makna dari ayat tersebut mengajak semua Jemaat GPI Petra Anday supaya tetap kokoh dalam iman dan percaya kepada Yesus Kristus.
Dirinya berpesan, kepada generasi muda Jemaat GPI Petra Anday supaya teguh dalam pelayanan supaya menjadi anak-anak yang diberkati Tuhan, bisa menggapai cita-citanya menjadi seorang Polri, TNI atau mungkin juga pejabat di daerah ini.
“Tugas gereja adalah mempersiapkan anak-anak untuk bertumbuh dalam iman dan memiliki potensial, memiliki mental yang kuat dan tidak jatuh dalam perbuatan yang salah,” tutup dia. [BOM-R3]