MANOKWARI, TABURAPOS.CO – DR. Peter Youngren akan menggelar Festival Persahabatan di Lapangan Borarsi, Manokwari selama 4 hari, mulai Kamis, 25 Agustus 2022 – Minggu, 28 Agustus 2022 pukul 17.00 WIT.
Youngren melalui penerjemahnya, Adolf Rahman, mengatakan, kehadirannya di Manokwari untuk berbagi setelah dunia mengalami pandemi. Manokwari, kata dia, istimewa dan bersejarah karena menjadi daerah pertama yang dikunjunginya di Indonesia.
Ia menerangkan, dirinya bisa saja berkunjung ke daerah lain di Indonesia terlebih dahulu, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Makassar, dan sebagainya, tetapi Manokwari terberkati oleh Tuhan dan diharapkan bisa menuntun jalan ke daerah lain di Indonesia.
Youngren pun menunjukkan salah satu buku yang ditulisnya, yang mana pada cover buku terlihat dirinya memeluk seorang Muslim bernama Bin Zalim.
Ditegaskannya, itu menunjukkan bahwa Youngren tidak pernah mengangkat agama yang satu di atas agama yang lain, meski mungkin saja seseorang mengharapkan hal tersebut.
Dirinya juga tidak pernah mengangkat satu agama di atas agama yang lain, karena Tuhan untuk semua orang dan taka da perbedaan bagi semua orang.
“Pesan yang akan kami sampaikan, kita akan mengadakan Festival Persahabatan dan saya mengundang semua orang dan beberapa orang pemerintahan. Kita sudah mendapat izin,” kata Youngren kepada para wartawan di salah satu hotel di Manokwari, kemarin.
Youngren menegaskan, Festival Persahabatan diadakan di Manokwari bukan pertemuan gereja dan boleh dihadiri semua orang.
Menurutnya, melalui Manokwari, dirinya akan membangun sebuah jembatan, mengikutkan, dan memasukkan orang-orang dari berbagai latar belakang tanpa ada perbedaan, seperti yang dilakukannya di seluruh dunia.
Ditegaskannya, Festival Persahabatan, namanya bukan sekedar kata, tetapi ini adalah sebuah kata yang dipilih dengan sangat berhati-hati dan penuh kesungguhan hati.

Kedatangannya, kata dia, atas persahabatan dan selama di Manokwari akan berusaha menenangkan orang-orang yang ada. Ditambahkan Youngren, semua harus saling menghormati, karena tanpa rasa hormat, tidak ada persahabatan.
“Kami datang ke sini dengan rasa hormat. Manokwari memimpin jalannya pertemuan terbuka di Indonesia. Saya bukan pembuat mukjizat, saya tidak jual obat, tetapi lebih dari 40 tahun sejak saya muda sekali, saya telah mempresentasikan pesan ini,” tandas Youngren.
Sementara Ketua PGGP Papua Barat, Pdt. Sherly Parinussa mengatakan, PGGP Papua Barat sudah membentuk panitia dan merencanakan kegiatan ini sejak 2 tahun lalu, tetapi tidak berlanjut akibat mewabahnya pandemi Covid-19.
Dijelaskannya, Manokwari menjadi tempat pertama di Papua Barat yang didatangi, karena sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat dan diharapkan dari Manokwari bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Di samping itu, ungkap dia, Manokwari adalah kota majemuk, ada begitu banyak suku, adat, dan lain sebagainya, tetapi perlu diketahui bahwa Papua Barat mendapatkan nilai indeks tertinggi kerukunan beragama di Indonesia selama 2 tahun berturut-turut.
Ia menerangkan, tujuan kedatangan DR. Peter Youngren untuk merangkul semua orang, membawa semua orang tanpa memandang suku, agama, maka PGGP Papua Barat bersedia bertanggung jawab untuk mengadakan Festival Persahabatan ini.
“DR. Peter Youngren sudah hadir di Manokwari dan mimpi untuk melihat sesuatu yang harmonis di atas tanah ini akan menjadi realita melalui pesan yang akan disampaikan,” kata Sherly Parinussa.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pimpinan agama untuk agar mendukung penyelenggaraan Festival Persahabatan ini selama 4 malam berturut-turut dan diharapkan semua orang bisa mendapat pesan damai ini.
“Doa kita semua agar Papua Barat menjadi tanah yang damai bisa tinggal berdampingan dan bersama melanjutkan dan meneruskan pembangunan. Hari-hari ini, kita dihadapkan berbagai macam tantangan dan nilai-nilai keagamaan dan diharapkan kehadiran DR. Peter Youngren dapat menjadi jembatan bagi semua orang untuk bergandeng tangan, antarsuku, agama membawa kedamaian, kebersamaan, kedamaian di atas tanah ini,” katanya.
BACA JUGA: 2 Orang dari Karang Taruna Dipukuli dengan Senjata, Warga Blokade Jalan
Sementara Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Manokwari, Pdt. Hugo Warpur mengajak masyarakat untuk bersyukur atas terselenggaranya Festival Persahabatan ini.
“Hari ini kita boleh mengalami sesuatu yang kembali mengingatkan kita tentang Injil masuk ke Manokwari dan melalui Festival Persahabatan ini, mari kita dengar DR. Peter Youngren untuk tidak membawa agama, kultur, karena Festival Persahabatan ini terbuka untuk semua orang,” tegas Hugo Warpur.
Selaku Ketua BKAG, Hugo Warpur mengajak seluruh pimpinan gereja dan masyarakat Manokwari untuk memberikan dukungan dan menjadi tuan rumah yang baik.
“Momen ini adalah kesempatan karena kita tidak tahu kapan DR. Peter Youngren bisa kembali lagi. Ini luar biasa. Ini adalah doa kita selama ini supaya Manokwari sebagai kota Injil selalu diberkati Tuhan,” tandas Hugo Warpur. [AND-R1]