Oransbari, TP – Teguran keras diberikan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, kepada Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Elia Waran dan jajarannya.
Teguran itu disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel) ini, saat inspeksi mendadak (Sidak) didampingi Kabag Humas, Protokol dan Administrasi Pimpinan Setda Kabupaten Mansel, Anwar Mandatjan, di RSUD Elia Waran, di Distrik Oransbari, Mansel, Selasa (30/8) pagi.
Bagaimana tidak, pertama kali tiba di unit pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Elia Waran, Bupati Waran langsung menerima keluhan petugas kesehatan terkait kekurangan obat-obatan dan fasilitas pendukung yang kurang memadai.
Tidak hanya itu, para perawat dan suster yang bertugas di IGD saat sidak juga mengakui kalau RSUD Elia Waran jarang dikunjungi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mansel, meski hanya sekedar melihat kondisi Rumah Sakit dan kekurangan yang ada.
Salah satu perawat di IGD yang tidak menyebutkan namanya, ketika ditanya Bupati Waran terkait pasien yang dirawat secara blak-blakan mengakui bahwa salah seorang pasien hendak di rujuk ke Manokwari kerena RSUD Elia Waran belum memiliki alat untuk pengecekan lendir, sekian itu tidak ada dokter penyakit dalam untuk menangani pasien tersebut.

Yang lebih menarik dalam sidak kali ini, Bupati Waran justru mendapati sejumlah wastafel yang tidak di aliri air, drainase yang dipenuhi sampah, rumput ilalang yang tumbuh liar dan kebocoran atap mengakibatkan lantai tergenang air, menandakan bahwa kondisi RSUD Elia Waran jauh dari perawatan. Yang lebih miris lagi saat sidak tidak terlihat satupun petugas keamanan yang bertugas.
Pada kesempatan itu, Bupati Waran meminta, Direktur RSUD Elia Waran dan jajaran serta para tenaga kesehatan untuk bekerja maksimal meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Mansel.
Menurut Waran, sidak hari ini, dia ingin melihat dan memastikan secara langsung kondisi fisik dan pelayanan RSUD Elia Waran, yang dinilai belum maksimal sehingga perlu adanya perencanaan dan gebrakan untuk meningkatkan pelayanan kedepannya supaya masyarakat Mansel betul-betul dapat dilayani dan merasakan dampak dari kehadiran Rumah Sakit ini.
Lanjut dia, supaya pelayanan kesehatan di RSUD Elia Waran bisa maksimal, dia meminta Dinas Kesehatan untuk segera mengeluarkan instruktur pembatasan pelayanan di Puskesmas dan Pustu, pelayanan hanya dibuka sampai dengan pukul 18.00 WIT lalu ditutup, pelayanan kepada pasien di atas pukul 18.00 WIT semuanya di alihkan ke IGD di alihkan ke RSUD Elia Waran.
Disamping itu, Waran meminta, kepada Direktur RSUD Elia Waran untuk segera membangun kerjasama dengan BPJS Kesehatan, untuk memudahkan pelayanan kepada pasien dengan kepesertaan JKN-KIS atau pasien kepesertaan BPJS Kesehatan berbayar.
Kekurangan-kekurangan yang masih menjadi kendala dalam peningkatan pelayanan di RSUD Elia Waran, seperti air bersih yang belum mengalir pada sejumlah wastafel, rumput di halaman rumah sakit yang semakin tidak terawat, drainese yang dipenuhi sampah dan kebocoran atap pada sejumlah titik, Bupati Waran memerintahkan manajemen RSUD Elia Waran, untuk segera berbenah.
“Fungsikan tenaga honorer huntuk bekerja, perintahkan mereka babat rumput di halaman, kalah tidak mau bekerja, jangan bayar upah mereka. Kita hanya bayar upah mereka yang produktif, yang tidak produktif upah mereka kita alihkan untuk belanja rutin Rumah Sakit, bila perlu yang malas kita keluarkan,” pinta Waran.
Dirinya pun menegaskan, harus ada laporan rutin dari manajemen RSUD Elia Waran secara berkala kepada Bupati dan Wakil Bupati, supaya kendala-kendala yang ada bisa dicarikan jalan keluar melalui pengambilan keputusan yang tepat.
“Untuk masalah keamanan, manajemen Rumah Sakit segera surati Kodim 1808 Mansel dan Polres Mansel, untuk kerja sama bantuan keamanan, ” tukas Waran.
Pantauan Tabura Pos, usai melakukan sidak di RSUD Elia Waran, Bupati dan rombongan kembali melanjutkan sidak di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mansel. Satu-persatu ruangan didatangi Bupati Waran untuk mengetahui secara langsung aktivitas yang dilakukan pimpinan dan staf di masing-masing Asisten dan Bagian. Sayangnya, sidak kali ini tidak ada hal menonjol yang dilakukan karena semua staf berada di ruangannya masing-masing seakan-akan mengetahui rencana sidak Bupati. [BOM-R4]