Manokwari, TABURAPOS.CO – Investor asal Tiongkok dikabarkan akan berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Bahkan, Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, menyebutkan hal positif itu telah dituangkan dalam bentuk penandatangan kerjasama antara antara kedua pemerintah.
Berkaitan dengan itu, seorang tokoh intelektual Moi, Zeth Kadakolo menilai, masuknya investor dari luar ke KEK merupakan suatu kemajuan positif dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Sorong.
Bagi Kadakolo, investor ibaratkan sebagai raja, karena datang dengan tujuan membawa perubahan melalui investasi.
Dengan adanya investor yang ingin masuk ke KEK, Kabupaten Sorong, maka dirinya menyarankan kepada pemerintah setempat, terutama bagi Pj Bupati Sorong, Yan P. Mosso, agar dapat memperhatikan beberapa aspek yang dapat menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi para investor, seperti penyiapan fasilitasan, sarana dan prasarana yang mempuni.
Menurutnya, dengan sudah siapnya semua aspek itu, maka investor yang masuk tidak lagi berpikir tentang kekurangan yang harus dilengkapinya, tetapi dapat langsung melaksanakan apa yang menjadi tujuannya berinvestasi.
“Misalnya, ingin investasi di bidang kelistrikan, air bersi, semua fasilitasnya sudah ada. Kemudian, tersedia lahan yang cukup dan lahan itu tidak menimbulkan masalah dengan masyarakat pemilik hak ulayat. Ini yang menurut saya merupakan tugas pemerintah daerah untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai bagi investor,” ujar Kadakolo kepada Tabura Pos di Aston Niu Hotel Manokwari, Rabu (31/8).
Berkaitan dengan masalah lahan, menurutnya, kalau bisa pemerintah daerah setempat bisa menjamin kepemilikannya. Artinya, kalau bisa diurus oleh pemerintah menjadi milik pemerintah, sehingga investor yang masuk tinggal melakukan pembangunan berdasarkan sektor yang diinginkan investor.
BACA JUGA: Di Mata Kapolda, Polwan Merupakan Srikandi Polri yang Special
“Nah, nanti investor dan pemerintah yang mengatur menyangkut lahan itu mau disewakan untuk beberapa puluh tahun kedepan,” imbuhnya.
Lanjut Kadakolo, selain fasilitas, sarana prasarana, yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah setempat juga adalah persoalan perizinan. Di mana, perizinan harus dipermudah.
“Perizinan harus dimudahkan, biar investor masuk dulu, persoalan izin akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Yang penting, investor bisa masuk dan bisa membangun industri di situ dan dapat membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk ekonomi berkembang disitu,” ujarnya.
Kadakolo merasa, banyak manfaat positif yang dirasakan masyarakat setempat jika investor sudah masuk.
“Masyarakat kita bisa menjual hasil pangan mereka ke investor untuk menjadi konsumsi bagi karyawan. Inilah yang kita berharap bisa berkembang kedepan,” tandas Kadakolo. [FSM-R4]