Manokwari, TABURAPOS.CO – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Komari Papua, gelar Festival Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja, di Kampung Ayambori, Jumat (16/9).
Festival ini turut melibatkan ratusan pelajar di Manokwari dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) bahkan mahasiswa.

Dalam festival ini terdapat belasan stand yang memamerkan berbagai produk lokal, seperti kopi, noken Papua, hasil hutan bukan kayu, dan lainnya.
“Pemerintah tentu mendukung Perkumpulan Komari Papua yang telah menginisiasi festival ini,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, saat hadir di festival, kemarin.
Menurutnya, Festival TWA Gunung Meja, menjadi salah satu ruang terbuka publik di tengah hutan, karena kebanyakan ruang terbuka publik hanya berada di tengah kota.
“Kita akan dukung agar festival ini dapat digelar setiap tahun, sehingga menciptakan ruang terbuka publik di tengah hutan,” pungkas Hermus.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival TWA Gunung Meja, Falen Baransano menuturkan, kegiatan itu dilaksanakan selain kampanye pelestarian hutan, juga memperingati hari ozon sedunia pada 16 September 2022.
BACA JUGA: Obet Ayok Resmi Bergabung dengan PDI-Perjuangan
“Festival ini kami melibatkan pelajar, dengan harapan para pemuda dan pelajar mengenal lebih dekat, serta mengetahui fungsi hutan kota sebagai penyumbang oksigen dan penyangga air bagi makhluk hidup,” ujarnya kepada para wartawan, kemarin.
Dia menambahkan, di balik festival tersebut ada pesan yang ingin disampaikan, yaitu tentang fungsi lapisan ozon di atmosfer bagi kehidupan mahkluk hidup, agar lapisan ozon tetap terjaga dengan sumbangan oksigen.
“Selain mengedukasi pelajar, festival ini digelar juga untuk menggugah pemerintah agar menaruh perhatian serius terhadap pengelolaan dan pengembangan taman wisata alam gunung meja secara lestari,” pungkasnya.
Dari pantauan Tabura Pos, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum antusias mengunjungi festival tersebut. [SDR-R1]