Manokwari, TABURAPOS.CO – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Manokwari, terus berupaya untuk menjaga kestabilan harga guna mengendalikan laju inflasi di daerah.
Ketua Umum TPID Kabupaten Manokwari, Hermus Indou menyebutkan, beberapa upaya sudah dilakukan TPID untuk menjaga kestabilan harga barang di Manokwari, diataranya dengan membeli beras dari petani lokal dan mengalokasikan anggaran senilai Rp 3 miliar lebih.
Bupati Manokwari mengatakan, beras dari petani lokal dibeli oleh pemerintah daerah melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes) sebagai beras jatah bagi ASN.
“Setiap bulan sekitar 102 ton karung beras dari petani lokal sebagai beras bagi ASN melalui BumDes di dataran Warpramasi,” ujar Hermus Indou dalam High Level Meeting (HLM) TPID Kabupaten Manokwari di Sasana Karya Kantor Bupati, Senin (10/10).
Selain itu, lanjutnya, TPID juga mengalokasikan anggaran DTU sebesar 2 persen dan DTT sebesar Rp 3 miliar lebih untuk pengendalian inflasi daerah sesuai amanat PMK 134 dan surat edaran Mendagri nomor 500.
Menurutnya, anggaran yang disediakan tersebut fokus untuk beberapa kegiatan, seperti operasi pasar dan cadangan pangan pemerintah yang disesuaikan dengan tingkat komoditi di pasar.
BACA JUGA: Ngadu ke DPRD, Nelayan Minta Tambah Kuota BBM
Bupati mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 3 Oktober 2022, inflasi di Manokwari masih berada pada kategori inflasi rendah dan stabil, dimana tingkat inflasi Januari-Agustus 2022 sebesar 3,64 persen.
Menurutnya, di satu sisi inflasi di Manokwari stabil namun juga mengkhawatirkan, karena deflasi juga terjadi atau terjadi penurunan khususnya daya beli masyarakat.
“Hari ini untuk pertama kalinya TPID gelar High Level Meeting untuk mengidentifikasi persoalan daerah yang berhubungan dengan pengendalian inflasi dan deflasi, tetapi juga agar tidak terkendalinya harga akibat krisis global,” pungkas Bupati. [SDR-R3]