• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Jumat, Oktober 31, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home POLHUKRIM

Dicurigai, Mahasiswa Unipa Tolak Kunjungan Sekjen Wantannas RI, Pangdam, dan Kapolda

TaburaPos by TaburaPos
14/10/2022
in POLHUKRIM
0
Dicurigai, Mahasiswa Unipa Tolak Kunjungan Sekjen Wantannas RI, Pangdam, dan Kapolda

Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos sempat berkoordinasi dengan Sekjen Watannas, Laksamana Madya TNI Hardjo Sasmoro sebelum beranjak meninggalkan Rektorat Unipa. Foto (TP/K&K)

0
SHARES
20
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Pemusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Papua (Unipa) Manokwari menolak kunjungan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sekjen Wantannas), Laksamana Madya TNI Harjo Sumoro, Kapolda Papua Barat , Irjen Pol. Daniel T.M. Silitonga, dan Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema ke Unipa Manokwari, Rabu (12/10).

Pasalnya, BEM dan MPM Unipa mencurigai ada agenda lain, sehingga BEM dan MPM bersama Rektorat sudah bersepakat membatalkan kuliah umum yang akan disampaikan Sekjen Wantannas.

Mereka juga melayangkan aksi protes lantaran pihak Rektorat masih melakukan pertemuan bersama Sekjen Wantannas dan rombongan, sehingga memaksa masuk ke gedung Rektorat Unipa dan mendesak Rektor Unipa, DR. Meky Sagrim, S.P, M.Si mengakhiri pertemuan tersebut.

Akhirnya, Sekje Wantannas dan rombongan, Pangdam, dan Kapolda mengakhiri pertemuan dan keluar dari gedung Rektorat Unipa.

Mahasiswa Unipa yang tergabung dalam BEM dan MPM Unipa saat meminta Sekjen Watannas, Laksamana Madya TNI Hardjo Sasmoro untuk segera meninggalkan Unipa. Foto (TP/K&K)

Menyikapi aksi protes ini, Rektor Unipa menjelaskan, pemberian kuliah umum di Aula Unipa berkaitan dengan pengelolaan sumber daya laut dan kemaritiman di kawasan Timur Indonesia.

Namun, lanjut dia, menyusul adanya penolakan dari mahasiswa yang sudah disuarakan, mulai pintu utama, akhirnya pihak Rektorat meminta kuliah umum itu dibatalkan.

Akhirnya, kata dia, pihak Wantannas selaku koordinator yang berkaitan langsung dengan keamanan negara, meminta bersilaturahmi dengan Rektor.

“Ya, orang datang bersilaturahmi, masa kita tolak. Pak Pangdam sudah pernah berkunjung ke Unipa, tapi Kapolda Papua Barat baru kali ini. coba adik-adik berada di posisi kami, ada orang datang bersilaturahmi, apa tolak mereka? Tentu terima,” jelas Meky Sagrim di hadapan BEM dan MPM Unipa Manokwari.

Diungkapkannya, pertemuan yang berlangsung di lantai 4, mereka menyampaikan baru pertama kali datang ke Papua. Lalu, sambung Meky Sagrim, mereka menanyakan keadaan sumber daya alam tanah Papua yang begitu melimpah serta potensi mahasiswa di Unipa.

“Hanya itu yang kami bahas, tidak ada lebih dan yang saya kurangi lagi,” tegas Meky Sagrim.

Sedangkan Ketua Presma Unipa Manokwari, Yuliance Fanataf mengatakan, pihaknya merasa keberatan, karena tidak ada pemberitahuan ke mahasiswa akan dilaksanakan kegiatan dari TNI dan Polri.

Ditegaskannya, mahasiswa tidak mengizinkan TNI dan Polri masuk ke dalam kampus dengan alasan otonomi kampus yang melarang pihak aparat keamanan masuk ke dalam kampus.

“Teman-teman mahasiswa sangat sensitif, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. teman-teman merasa terganggu adanya aparat keamanan di dalam kampus,” katanya.

Dikatakannya, apa yang dibicarakan Rektor dan mereka secara pasti, pihaknya tidak mengetahuinya, tetapi dengan penjelasan Rektor, maka pihaknya sudah merasa puas.

Menurut dia, mahasiswa menolak materi kuliah umum terkait peningkatan keamanan, karena dinilai tidak terlalu berbobot terhadap mahasiswa dan tidak tepat sasaran.

Kapolda Papua Barat , Irjen.Pol. Daniel Tahi Silitonga dan Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos sempat berdiskusi singkat sebelum meninggalkan Unipa. Foto (TP/K&K)

Apalagi, kata dia, kegiatan itu menghadirkan aparat keamanan yang menggantikan para dosen. “Itu yang membuat teman-teman mahasiswa keberatan,” tukasnya.

Ketua MPM Unipa Manokwari, Agus Nahabial mengatakan, sejak pukul 11.00 WIT, pihaknya sudah melakukan pemalangan Aula Unipa, tempat akan akan diselenggarakannya kuliah umum.

Dari hasil negosiasi dengan Pembantu Rektor III, disepakati kuliah umum dibatalkan, lalu mahasiswa dan aparat keamanan juga membubarkan diri. Namun, beberapa saat kemudian, terlihat rombongan kendaraan dikawal aparat keamanan menuju gedung Rektorat Unipa.

“Itu yang membuat kami keberatan, kenapa ada pertemuan di belakang dan dilakukan di dalam universitas, kan sudah ada kesepakatan awal. Kalau itu dilaksanakan di luar lingkungan Universitas, kami tidak menolak dan menghalang-halanginya,” kata Agus.

BACA JUGA: Upacara HUT Ke-23 Ditandai Penghormatan Lambang Pemerintah Provinsi Papua Barat

Menyikapi agenda pertemuan itu, tegas Agus, tidak ada undang-undang yang mengharuskan pihak militer dan akademisi untuk berkolaborasi. Melihat pertemuan hari ini (kemarin, red), menunjukkan sudah ada MoU di antara Universitas dan militer yang dibuat pada 202.

“Sehingga militer melakukan berbagai pendekatan dengan membangun komunikasi melalui universitas. Kami mahasiswa menolak dan pertemuan antara Rektor dan pihak militer,” ujar Agus.

Di samping itu, tegas dia, mahasiswa juga menolak untuk tidak diberikan materi kuliah umum terkait keamanan negara. “Kalau kita menilik, sejak tahun 1961 sampai tahun ini, kasus pelanggaran HAM yang dilakukan militer di tanah Papua belum selesai,” katanya. [K&K-R1]

Previous Post

Upacara HUT Ke-23 Ditandai Penghormatan Lambang Pemerintah Provinsi Papua Barat

Next Post

Manuver Majelis Hakim Pengadilan Manokwari, 2 Excavator Komatsu Dikembalikan ke Fabianus

Next Post
Manuver Majelis Hakim Pengadilan Manokwari, 2 Excavator Komatsu Dikembalikan ke Fabianus

Manuver Majelis Hakim Pengadilan Manokwari, 2 Excavator Komatsu Dikembalikan ke Fabianus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ASTON

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

Browse by Category

  • ARTIKEL
  • BINTUNI
  • Blog
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • INFO GRAFIK
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • News
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • Post
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!