Manokwari, TABURAPOS.CO – Puncak peringatan HUT Provinsi Papua Barat ke-23 di lapangan upacara Kantor Gubernur Papua Barat, Arfai, Manokwari, Rabu (12/10), ditandai penghormatan terhadap lambang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat.
Dalam upacara bendera, selaku pembina upacara Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dan Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Papua Barat, Agustinus Rumbino selaku pemimpin upacara.
Dalam amanatnya, Waterpauw mengatakan, Provinsi Papua Barat diibaratkan kapal yang memulai pelayaran, tentu banyak mengalami badai, gelombang, dan hujan yang datang silih berganti.
Namun, sambung dia, apa pun yang menerpa Provinsi, mampu diatasi, sehingga pemerintahan tetap eksis dalam melaksanakan pembangunan demi peningkatan taraf hidup layak masyarakat di Papua Barat.

“Provinsi ini lahir tanggal 12 Oktober 1999, tetapi mati suri. Jika hari ini kita memperingati HUT ke-23, itu berarti ada perjuangan dan pengorbanan yang cukup berat untuk menghidupkan kembali Provinsi ini boleh ada untuk berkarya bagi banyak orang,” tutur Penjabat Gubernur.
Ia menyadari bahwa tantangan pembangunan di daerah cukup berat, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki, secara perlahan tapi pasti, Papua Barat terus berhasil melakukan beberapa perubahan yang signifikan di berbagai bidang pembangunan.
Lima tahun lalu, ungkap dia, Pemprov terus bekerja untuk mengubah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua Barat dari 2017 pada poin 61,73, terus berkembang baik dan mengalami perubahan signifikan, dari posisi 0,00 poin pada 2017 menjadi poin 0,0 pada 2021-2022.
Menurutnya, prestasi ini didukung semua aparatur sipil negara, baik di Provinsi maupun di kabupaten dan kota, serta semua komponen terkait dalam pemerintahan, BUMN, BUMD, LSM, dan pelaku bisnis yang sedang beraktivitas di Papua Barat.

“Saya minta kepada seluruh aparatur pemerintah yang telah diberikan kepercayaan untuk bekerja di Provinsi ini untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme, meningkatkan disiplin dan etos kerja yang saat ini masih terkesan kurang optimal dan diingatkan pula untuk menghindari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sekarang ini, apabila kita melakukan sikap dan perilaku yang kurang produktif, pasti langsung berhadapan dengan hukum,” ujar Penjabat Gubernur.
Usai pelaksanaan upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan dari BPK Perwakilan Provinsi Papua Barat ke pemda di lingkungan Provinsi Papua Barat atas pencapaian opini terbaik pada pemeriksaan laporang keuangan pemerintah daerah 2021.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Pusat memberi plakat penghargaan ke 9 pemda yang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), minimal sebanyak 5 kali berturut-turut, yaitu Provinsi Papua Barat, Kabupaten Sorong, Kaimana, Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, Tambrauw, Teluk Bintuni, Maybrat dan Fakfak.
BACA JUGA: Tim 315 Pemekaran Provinsi Papua Barat Merasa Kecewa
Selanjutnya, penyerahan penghargaan Inovasi Pelayanan Publik, penyerahan bantuan BPJS Ketenagakerjaan, ibadah syukur, launching aplikasi Kitorang dan Laporkitong sebagai sistem manajemen informasi spasial yang berfungsi sebagai instrument dalam mengoptimalkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, pemotongan tumpeng, dan ramah tamah.
Upacara bendera yang turut dihadiri jajaran forkopimda, para kepala daerah, pimpinan OPD, dan koordinator maupun anggota Tim 315 Pemekaran Provinsi Papua Barat. [FSM-R1]