Manokwari, TABURAPOS.CO – Menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 7 Ikatan Perempuan Toraja (IPT) Manokwari, ibu-ibu pengurus melaksanakan beragam kegiatan yang dapat menyentuh masyarakat maupun kepada para anggotanya.
Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah kunjungan kasih ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Manokwari, Sabtu (19/11). Setelah kunjungan kasih, dilaksanakan pelatihan table manner kepada ibu-ibu pengurus dan anggota, kemudian dilanjutkan penghijauan di lokasi Tongkonan di Soribo.
Ketua Panitia, Satriani Sikku mengatakan, serangkaian kegiatan dilaksakan bersama ibu-ibu pengurus IPT. Mulai dari berbagi kasih dengan mengunjungi para tahanan dan narapidana perempuan di Lapas Perempuan Kelas III Manokwari, pelatihan table manner, yaitu etika makan di tempat umum secara formal kepada ibu-ibu serta penghijauan dengan penanaman pohon di lokasi tongkonan.
“Ini semua untuk menyambut peringatan HUT IPT yang diperingati pada 26 November nanti (2022). Kita ingin mempererat tali silaturrahmi dan menjalin tali kasih melalui kegiatan sosial di Lapas, pelatihan table manner dan tanam pohon. Kita ingin turut menghijaukan tongkonan, tempat adat dan budaya Toraja di Manokwari,” terangnya.

Kunjungan kasih ke lapas Perempuan kelas III Manokwari, ibu-ibu IPT disambut oleh Kepala Lapas Perempuan, Enggelina Hukubun beserta para tahanan dan narapidana. Kunjungan kasih berlangsung haru, dan sempat meneteskan air mata disaat penyerahan bantuan kepada penghuni lapas serta berdoa.
Suasana semakin harus, ketika para penghuni lapas secara bersama-sama menyanyikan lagu yang menggambarkan kepedihannya di bali jeruji besi. Mengungkapkan rasa rindu kepada keluarga yang tidak dapat bersua karena sedang menjalani hukuman dibalik jeruji bersi.
BACA JUGA: Kapolres Teluk Bintuni Ngaku Permohonan Blokir Rekening Belum Direspon Dinas PMK
Ketua IPT Manokwari, Erni Sosang mengatakan, kunjungan kasih ini dimaksudkan ingin berbagi suka cita dengan ibu-ibu yang tengah berada di tahanan. Berharap, dengan kondisi saat ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus bertahan dan berjuang menjalaninya, sehingga bisa segera kembali pulang ke keluarga dan menjalani hidup yang dengan baik.
“Tapi percaya kami. Yang diluar sana bisa jadi memiliki masalah yang lebih besar. Tetapi pasti ada jalan keluar dan waktu Tuhan akan dapat seperti kami di luar,”tuturnya.
“Kami berharap, nantinya lapas ini kosong. Artinya tidak ada lagi yang berada di tahanan,” pungkasnya. [RYA-R3]