
Ransiki, TP – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi kewirausahaan tahap pertama bagi 30 pelaku wirausaha di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (1/12) pagi.
Berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Yusuf Kawey Ransiki, kegiatan sosialisasi wirausaha dihadiri dan dibuka langsung Wakil Bupati Mansel, Wempi Welly Rengkung, serta dihadiri Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mansel, Adolop Kawey.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Mansel, Wempi Welly Rengkung mengapresiasi langkah Pemprov Papua Barat melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat yang telah menggelar sosialisasi kewirausahaan di Kabupaten Mansel.
Dikatakannya, pemberdayaan usaha kecil dan menengah merupakan bagian integral dalam pembangunan ekonomi Nasional, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam hal ini, pelaku UKM yang berkaitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan hidup bagi masyarakat.
Dental harapan, adanya keterlibatan dari semua unsur pelaku usaha, terutama dari kalangan generasi muda, mahasiswa dan masyarakat untuk memberi apresiasi positif guna mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha-usaha mikro, kecil, usaha-usaha kreaktif kearah pertumbuhan dan pengembangan wirausaha muda potensial.
Menurut Rengkung, Pandemi Covid-19 yang dirasakan selama kurun waktu dua tahun belakangan ini, tentu sangat berdampak bagi perekonomian, terutama pelaku-pelaku UKM di Kabupaten Mansel.
Untuk itu, pelaksanaan sosialisasi kewirausahaan ini bertujuan untuk menciptakan karakter-karakter wirausaha yang tangguh dan handal, memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi perekonomian Indonesia, secara khusus dapat memulihkan perekonomian di Kabupaten Mansel.
Orang nomor dua di jajaran Pemkab Mansel ini menjelaskan, sesuai dengan Pidato Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Presiden Jokowi bahwa di tahun 2023 diprediksi Indonesia masuk dalam resesi. Dalam hal ini, Indonesia diprediksi mengalami krisis.

Dengan demikian, dalam menghadapi situasi krisis ini diharapkan sektor UKM akan menjadi pondasi perekonomian Bangsa karena sudah terbukti pada krisis tahun 1998, sektor UKM adalah sektor yang kuat bertahan dalam krisis dan mampu menopang perekonomian Bangsa.
Rengkung pun berharap, melalui sosialisasi kewirausahaan ini, kiranya dapat memberikan pemahaman dalam meningkatkan semangat dan mental wirausaha dalam membangun usaha dikalangan pemuda maupun masyarakat umumnya dengan semangat enterpreneurship, serta diharapkan para pengusaha di Kabupaten Mansel dapat meningkatkan pengetahuan manajemen usaha sehingga dapat mengelolah usaha dengan baik, sehingga usaha dapat maju dan memberi dampak positif bagi pembangunan di Kabupaten Mansel yang kita cintai.
Ia menambahkan, salah satu upaya ekstra yang sedang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan adalah memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah serta pengembangan kewirausahaan, terutama bagi kalangan masyarakat biasa maupun kalangan terdidik. Serta pengembangan jiwa dan semangat kewirausahaan juga mutlak diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi mereka yang sudah berusaha.
“Kita patut bersyukur bahwa dengan capaian-capaian yang secara umum cukup menggembirakan, namun demikian masih ada beberapa pekerjaan rumah yang masih harus kita benahi bersama di tahun-tahun kedepan, khususnya meningkatkan kinerja ekonomi setelah Covid-19 dan persiapan menghadapi resesi ekonomi tahun 2023,” ungkap dia.
Dirinya menyatakan, Pemerintah akan terus membantu UMKM dalam program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diarahkan pada keberpihakan ekonomi kerakyatan diantaranya pemberian bantuan dalam bentuk peralatan serta pembinaan melalui kelompok usaha, melalui pendidikan dan pelatihan, sosialisasi maupun kegiatan lainnya yang kesemuanya itu dilakukan untuk peningkatan kesempatan kerja dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat terkhusus masyarakat di Kabupaten Mansel.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan UKM pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat, Oktovianus Hosyo mengatakan, sosialisasi kewirausahaan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan informasi dan kemudahan pemberian kredit kepada pelaku UKM di Kabupaten Mansel, dengan bekerjasama dengan lembaga perbankan.
Dirinya berharap, melalui sosialisasi kewirausahaan ini dapat memberikan semangat baru bagi pelaku UKM di Kabupaten Mansel untuk terus bergerak maju mengembangakan usaha yang dijalankan dengan memanfaatkan peluang kredit usaha rakyat yang disiapkan lembaga perbankan.
Sedangkan, Koordinator Urusan KUR atau disebut Mantri KUR pada BRI Cabang Ransiki, Riawati Sabara menyatakan, BRI menyediakan program pinjaman KUR, yang diperuntukan bagi para pelaku UKM di Kabupaten Mansel dengan plafon pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 100 juta, dengan bunga 6 persen per tahun.
Sabara mengaku, syarat dan ketentuan bagi pemohon yang hendak mengajukan pinjaman KUR di BRI terbilang mudah, karena pemohon hanya menyediakan e-KTP, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha (SKU) dan foto pemohon. Untuk pinjaman dibawah Rp 10 juta, di akuinya tidak disertakan agunan, sedangkan pinjaman di atas Rp 10 juta diwajibkan memiliki agunan.
“Sektor yang kita dilayani adalah sektor perdagangan, perindustrian, pertanian, perikanan dan jasa,” tukas dia. [BOM]