Bintuni, TP – Kepala Distrik Moskona Utara Jauh Maryus Orocomna, SE, meminta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Teluk Bintuni bisa menyelasaikan pembangunan jembatan gantung.
Menurutnya, akses satu-satunya jalan dari Distrik Moskona Utara ke Distrik Moskona Utara Jauh, adalah melewati jembatan gantung, dengan panjang kurang lebih 500 meter.
“Sudah tidak ada akses jalan lain kecuali jembatan gantung tersebut. Pada tahun 2017 dua saudara saya jatuh jetika melewati jembatan gantung tersebut dan keduanya tenggelam di Sungai Sebyar yang mengalir dibawahnya dan sampai sekarang tidak ditemukan dan masih banyak korban lainnya baik orang maupun barang yang jatuh,” ungkap Maryus, SE, Minggu (18/12/2021) kepada media ini ketika dikonfirmasi di Bintuni.
Oleh karena itu, dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal ini Dinas PUPR Teluk Bintuni agar menyelesaikan pembangunan jembatan gantung penghubung antara distrik Moskona Utara dan distrik Moskona Utara Jauh satu-satunya penghubung dan tidak ada jalan lain.
Ia mengungkapkan, selama ini warga masyarakat memikul barang untuk pembangunan ke kampung Inofina distrik Moskona Utara Jauh dari distrik Moskona Utara hanya melalui jembatan gantung tersebut.

“Saya berharap Pemkab Terkait dalam hal ini Pemkab Teluk Bintruni agar jeli melihat hal tersebut. Sebab jembatan gantung ini juga berbatasan dengan kabupaten Tambrauw, Maybrat dan Teluk Bintuni. Sehingga saya berharap kepada pemerintah Teluk Bintuni harus memperhatikan distrik Moskona Utara Jauh dengan membangun jembatan tersebut,” harapnya.
Dikatakannya, saat ini dua provinsi sudah dimekarkan, yaitu Papua Barat Daya dan Papua Barat, dan Distrik Moskona Utara Jauh tinggal diperbatasan dengan kabupaten Maybrat, ditempuh bisa jalan kaki selama 2 (hari) ke Maybrat. Sedangkan ke Bintuni juga 2 hari.
“Tetapi saya mau garis bawahi bahwa kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat kita ikut urat gunung dari kabupaten Pegaf atau dari Manokwari urat gunungnya kita sampai di Moskona. Jadi suku Moskona berbatasan dengan Arfak jadi suku kita tidak bisa bergabung dengan Maybrat. Tetapi suku Moskona bergabung dengan Bintuni atau Papua Barat.
Walaupun memekarkan kabupaten baru di Maybrat kita suku Moskona punya prinsip untuk tetap masuk di Bintuni Papua Barat. Karena kita punya adat istiadat sama dengan masyarakat Papua Barat,” ujar Kadis Maryus.
Maryus menyampaikan terimakasih kepada Gubenur Papua Barat dan Bupati Teluk Bintuni yang sudah membangun jalan cor dan jembatan Meyof untuk masyarakat Moskona Raya. Sehingga natal tahun 2022 ini pihaknya bisa memfasilitasi warga masyarat distrik Moskona Utara Jauh untuk pulang natalan di distrik bersama jemaat.
“Mobil yang kami carter sebanyak 4 mobil HiLux dan 1 mobil harga carternya Rp. 10 juta sampai di Distrik Moskona Utara. Jumlah warga masyarakat yang pulang Natalan sebanyak 40 orang,” pungkas Maryus. [ABI-R4]