BINTUNI, TABURAPOS.CO – Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) subsidi bagi masyarakat menjadi perhatian pihak Pertamina saat hari-hari besar keagamaan, seperti Natal dan tahun baru 2023, di Teluk Bintuni, dengan menambahkan kuota melalui Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
Pengelola SPBU CV Sinar Teluk Bintuni, H. Rusdi mengatakan, selama ini pihaknya hanya mendapatkan kuota BBM subsidi, pertalite 200 kilo liter dan bio solar 75 kilo liter per bulannya.
Namun, untuk mengantisipasi perayaan Natal 25 Desember 2022 dan tahun baru 2023, pihaknya mendapatkan tambahan kuota sebanyak 15 kilo liter dan bio solar sebanyak 5 kilo liter.

“CV Sinar Teluk Bintuni memasukkan BBM jenis pertalite, pertamax, bio solar dan dexlite. Pertalite kuota per bulan 200 kilo liter ada penambahan dari Pertamina menjelang Natal dan Tahun Baru sebanyak 15 kilo liter menjadi 215 kilo liter, dan bio solar per bulan 70 kilo liter dan bulan Desember itu juga terjadi penambahan dari Pertamina sebanyak 5 kilo liter menjadi 80 kilo liter,” terang Rusdi saat ditemui media ini di Bintuni, belum lama ini.
Ia juga menjelaskan, BBM jenis pertamax mudah diperoleh karena bisa dibeli dengan jerigen, sedangkan pertalite merupakan subsidi dan tidak bisa dibeli dengan gen dan itu sudah aturan dari Pertamina.
Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan pengawasan, setiap motor atau mobil yang masuk melakukan pengisian, sebab banyak mobil dan motor berukuran besar, dan dibatasi 1 kali dalam pengisian.
Dirinya merasa, selama ini kebutuhan BBM di Bintuni terpenuhi. Untuk pertalite sehari bisa menghabiskan 8 sampai 10 ton agar ketersediannya tetap terjaga untuk masyarakat.
Baca Juga:
Pimpinan OPD Diminta Pahami Aturan UU Otsus
Dirinya merasa, stok 200 kilo liter petalite untuk kebutuhan masyarakat di Bintuni tidak cukup, seharusnya 300 kili liter.
“Makanya langkah-langkah yang kita ambil agar tidak terjadi kelangkaan di bulan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru itu sudah ada penambahan kuota dari Pertamina yaitu pertalite penambahan 15 KL, bio solar ada penambahan 5 KL dan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan biasanya kita tambahkan BBM jenis petramax dan dexlite, karena petramax dan dexlite ini tidak dibatasi tergantung pesanan agar SPBU ini tetap buka,” bebernya.
Dia menambahkan, pengisian BBM untuk truk ruck yang antri kalau ada stock bio solar dan dibatasi per truck untuk membeli bio solar hanya Rp. 200 ribu sehari, dan tidak boleh lebih, karena kalau tidak dibatasi maka bio solar stocknya akan cepat habis. [ABI-R4]