Coffee Morning Pemprov Papua Barat
MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Menjelang pesta demokrasi, pemilihan Presiden, Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Kepala Daera Provinsi dan Kabupaten/Kota 2024 mendatang, suhu politik telah terasa, hingga di daerah termasuk Papua Barat.
Kondisi inipun juga diakui oleh Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, bahwa situasi pemetaan di pemerintah pusat yang mulai terjadi kristal-kritalisasi kepentingan partai mulai menghangatkan situasi. Berbagai isu mulai berhembus, salah satunya isu reshuffle bahkan antara pihak yang menolak maupun mendukung sudah bermunculan.
“Terlepas dari itu, situasi 2024 sudah ada peningkatan suhu yang seperti sudah diikuti bersama. Oleh karenanya apa yang menjadi agenda dalam pemilu, KPU dan Bawaslu Papua Barat diminta untuk menyampaikan gambarannya,” ucap Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw saat membuka kegiatan Coffe morning bersama KPU dan Bawaslu Papua Barat dan jajaran di salah satu hotel di Manokwari, Senin (9/1/2023).
Menyikapi kondisi tersebut, menurut Waterpauw, pertemuan dengan penyelenggara pemilu tidak boleh hanya sekali. Namun harus beberapa kali guna meminta masukan dari KPU maupun Bawaslu Papua Barat. “Kita siap mendukung agenda dari KPU dan Bawaslu,” ujar Waterpauw.
Pada kesempatan ini, Waterpauw juga mengimbau kepada seluruh OPD untuk bersama-sama mewaspasdai perkembangan situasi guna mencegah adanya catatan bagi Papua Barat dikemudian hari.
Waterpauw juga mengingatkan agar bersama-sama saling mengingatkan. Ia juga membuka diri untuk diingatkan demi mencegah tindakan dan perilaku yang kurang tepat Ia lakukan menjelang pesta demokrasi.
“Kita harus saling mengingatkan, kalau saya terlalu jauh tolong saya diingatkan, Sekda dan OPD dan jajaran kabupaten dan kita semua. Jika ada pertemuan yang diinisiasi komunitas-komunitas harap hati-hati, karena sudah mulai menghangat. Tolong dikasih ingat,” tegas mantan Kapolda Papua ini.
Kepada Inspektorat Provinsi Papua Barat dan jajarannya, Penjabat Gubernur Papua Barat juga meminta agar lebih waspada untuk memasang mata dan telinga, terhadap undanga-undangan kepada pemerintah provinsi Papua Barat yang berasal dari ikatan-ikatan.
Baca Juga:
“Pasang mata telinga betul. Kalau ada undangan terkait kehadiran saya atau yang mewakili tolong dikasih ingat. Undangan yang dibuat komunitas hati-hati. Karena ikatan-ikatan itu adalah bagian dari kepentingan kepartaian,” pungkasnya seraya berharap situasi di Papua Barat aman dan tidak ada masalah di kemudian hari. [RYA-R3]