Manokwari, TP – Seorang perempuan berinisial S (39 tahun) asal Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), ditemukan meninggal di rumahnya, Jl. Trikora, Wosi, Manokwari, tepatnya di lorong Notaris Handoko, Sabtu (14/1) sekitar pukul 18.00 WIT.
Menurut Kapolsek Manokwari Kota, AKP B. Limbong melalui Kanit Reskrim, Ipda Rahman Subiakto, awalnya adik almarhumah yang baru pulang dari Pegunungan Arfak (Pegaf), datang ke rumah sekitar pukul 17.30 WIT.
Namun, lanjut dia, saksi memanggil almarhumah agar dibukakan pintu, tetapi tidak ada respon. Kemudian, saksi memanggil tetangganya dan meminta bantuan untuk mendobrak pintu rumah.
Lanjut Kanit Reskrim, setelah pintu terbuka, saksi masuk, tetapi tidak menemukan orang. Selanjutnya, saksi mengecek ke dalam kamar, juga tidak menemukan korban.
“Saksi melihat pintu kamar mandi tertutup dan setelah dibuka, saksi menemukan almarhumah terduduk, tetapi sudah tidak bernyawa dan dalam keadaan kaku,” kata Kanit Reskrim yang dikonfirmasi Tabura Pos di depan kamar mayat RSUD Manokwari, Sabtu (14/1) malam.
Ditambahkannya, berdasarkan keterangan saksi, belakangan ini almarhumah sering mengeluh sakit dan minta pulang ke kampung untuk melihat orangtuanya yang juga sedang sakit.
“Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhumah atau pengrusakan rumah, baik pintu dan jendela yang menimbulkan kecurigaan terhadap kematian almarhumah,” ungkap Subiakto.
Dikatakannya, setelah melakukan olah TKP, jenazah dievakuasi ke kamar mayat RSUD Manokwari untuk dilakukan visum et repertum sekitar pukul 20.00 WIT.
Ia menjelaskan, sudah dilakukan visum oleh dr. Muh Riko Dadiarta, disaksikan pihak keluarga dan pihak kepolisian. Menurut keterangan dokter, kata Subiakto, terdapat luka di bagian hidung akibat trauma tumpul, diduga akibat terjatuh ke depan dan bersandar di lantai saat pertama kali ditemukan.
“Jika dilihat dari kaku mayat, almarhumah diduga sudah meninggal selama lebih dari 12 jam. Lalu, dari hasil koordinasi dengan pihak keluarga, keluarga almarhumah menolak dilakukan autopsi oleh dokter dan menerima dengan ikhlas kematian almarhumah,” tandas Kanit Reskrim.
Subiakto mengutarakan, pihak keluarga telah menerima kematian almarhumah dan sedang berkoordinasi dengan pihak karantina untuk memulangkan jenazah ke kampung halamannya.
Dari pantauan Tabura Pos, suami almarhumah yang dikabarkan juga baru tiba dari Pegaf, langsung datang ke RSUD Manokwari bersama anaknya menumpang sepeda motor sekitar pukul 20.40 WIT. Melihat jenazah sang istri, suami almarhumah tidak mampu menahan tangis dan langsung histeris. [AND-R1]