MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat meminta Pemerintah daerah (pemda) Manokwari agar segera menjalin kerja sama dengan daerah produktif.
Menurut BI, kerja sama itu penting karena bisa memenuhi sejumlah kebutuhan komoditas yang masih kurang di Manokwari.
Demikian disampaikan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat, Hamdi Maidison dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Manokwari, di Sasana Karya, kantor bupati Manokwari, Senin (16/1/2023).
Hamdi menjelaskan, kondisi global negara-negara dunia sedang mengalami inflasi yang tinggi, seperti Turki, Argentina, Amerika, sehingga beberapa negara menaikan suku bunganya. Sementara dampak atas kenaikan suku bunga investor asing bisa keluar dari Indonesia, dan mengakibatkan nilai tukar rupiah semakin tergerus.
Saat ini nilai tukar rupiah 15.300. Konsisi tersebut sudah melemah dari sebelumnya. Kondisi tersebut bisa menyebabkan harga barang import naik, dan harga-harga di dalam negeri akan ikut meningkat, sehingga di tahun 2023 akan terjadi inflasi karena barang-barang import.

Hamdi mengungkapkan, beberapa negara yang mengalami inflasi tidak menjual barang-barang pangannya ke lndonesia, kenaikan cukai rokok, dan itu berpotensi meningkat inflasi.
Menyikapi hal itu, kata dia, BI Papua Barat telah merumuskan peluang-peluang yang bisa dilakukan Pemda Manokwari, supaya bisa menekan inflasi tidak terlalu tinggi di 2023, diantaranya memastikan memenuhi kebutuhan komoditas untuk masyarakat dalam daerah terlebih dulu, seperti tomat, cabe yang notabene dihasilkan oleh petani lokal, sebelum diimport ke luar daerah.
BACA JUGA:
- Polresta Manokwari Limpahkan Kasus Pembunuhan Berencana AS ke Kejari Manokwari
- Polresta Jayapura Kota Masih Selidiki Kebakaran Rumdis Kapolda Papua
Selain itu, BI juga mendorong Pemda Manokwari segara menjalin kerja sama antardaerah (KAD). Saat ini, BI Papua Barat sedang menjajaki kerja sama antardaerah dengan provinsi lain.
Menurutnya, KAD bisa memenuhi kebutuhan komoditas yang harganya mahal di dalam daerah. Oleh sebab itu, diharapkan bisa menekan harga sekaligus inflasi.
“Supaya bisa lebih gampang dari Pemda Manokwari bisa mengawali dulu kerjasama antardaerah lain di Papua Barat atau di luar Papua Barat untuk memenuhi kebutuhan komoditas yang dibutuhkan,” pungkasnya. [SDR-R3]