MANOKWARI, TABURAPOS.CO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua Barat mengalokasikan anggaran senilai Rp. 3 miliar lebih yang diperuntukan bagi event Sail Teluk Cenderawasih (STC) yang direncanakan akan berlangsung Oktober 2023.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Ruland Sarwom membenarkan bahwa, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan STC di tahun ini. Pengalokasian anggaran tersebut sebagai bentuk dukungan partisipasi dari Papua Barat terhadap suksesnya pelaksanaan STC di Papua Barat.
Dikatakan Sarwom, dirinya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor sebagai pengagas dari kegiatan STC. Sebab, di dalam event ini melibatkan dua provinsi yakni Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Di Papua Barat ada tiga kabupaten yang masuk dalam STC yakni, Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama. Kami sudah mengambil langkah-langkah dengan berkoordinasi dengan Provinsi Papua terkait teknis pelaksanaannya,” kata Sarwom kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (16/1/2023).
Dijelaskan Sarwom, pihaknya menunggu dasar pelaksanaan STC. Namun, karena dari tahun ke tahun belum turun, akhirnya pihaknya mengambil kebijakan untuk mengalokasikan anggaran terlebih dulu.
Tetapi, dalam perjalanannya ternyata regulasinya sudah dikeluarkan oleh Kementerian Investasi. “Jadi event STC tidak hanya dikoordinir oleh satu Kementerian, tetapi ada keterlibatan beberapa kementerian terkait, baik Kementerian Pariwisata, Bappenas, Kementerian Investasi termasuk kementerian kemaritiman,” terangnya.
Lebih lanjut, kata dia, dirinya telah melakukan pertemuan bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ditingkat Kabupaten, baik Kabupaten Manokwari, Mansel maupun Teluk Wondama.
BACA JUGA:
“Dari pertemuan itu, saya meminta agar ketiga kabupaten tersebut siapkan dirinya untuk mengikuti event tersebut. Jadi, tidak hanya provinsi yang mengalokasikan anggaran, tapi ketiga kabupaten ini juga harus siapkan anggaran,” pintanya.
Disamping itu, dirinya berharap, dengan pelaksanaan evet tersebut potensi pariwisata di Papua Barat dapat diekspos ketingkat internasional. “Kami optimis pariwisata di Papua Barat akan maju sekali pun ada DOB yang secara otomatis pariwisatanya sudah dikenal dunia,” tandas Sarwom. [FSM-R3]