Manokwari, TABURAPOS.CO – Situasi kamtibmas di Kampung Meyof 1, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari mulai kondusif dan normal pasca pertikaian dua kelompok masyarakat dan pembakaran rumah warga, Sabtu (14/1).
“Kondisi saat ini di Distrik Sidey, setelah peristiwa dua hari ini, hari Sabtu, Minggu dan Senin sudah aman terkendali. Pemerintahan, perekonomian, aktivitas sekolah sudah berjalan normal dan aman terkendali,” klaim Kepala Distrik Sidey, Mirdan Husein yang dikonfirmasi Tabura Pos via ponselnya, Senin (16/1).
Menurutnya, para kepala suku dari kedua kelompok masyarakat sudah datang melihat lokasi kejadian untuk menenangkan warganya.
Dikatakannya, seruan untuk menjaga kamtibmas juga disampaikan Ketua Persatuan Pemuda Meyah, Noak Waramui supaya tidak ada gerakan tambahan sambil menunggu kesepakatan.
“Hasil pertemuan Sabtu, palang dibuka, kepala suku NTT juga bersedia membangun kembali rumah yang dibakar kemarin milik kepala kampung Meyof. Jadi, beliau bersedia membangun kembali rumah yang dibakar,” kata Husein.
Dirinya menegaskan, kejadian itu hanya melibatkan dua keluarga yang bertikai, tidak ada pihak luar yang ikut terlibat, sehingga kondisi kamtibmas cepat pulih.

Husein menerangkan, peristiwa itu tidak melibatkan masyarakat lain. “Alhamdulilah, tidak pukul rata, tetapi hanya kedua belah pihak yang bertikai yang melakukan aksi dan sekarang masih menunggu realisasi perjanjian kemarin. Intinya, keadaan sudah aman terkandali berkat dukungan dari Kapolsek Masni, Danramil Sidey, Babinsa dan anggota serta masyarakat lain,” tandas Husein.
Sebelumnya, Kapolsek Masni, AKP Awaluddin menjelaskan, pertikaian kedua kelompok warga bermula dari peristiwa dugaan penganiayaan, dan berujung pengrusakan rumah sampai pemalangan jalan poros trans Manokwari-Sorong oleh sekelompok warga di Kampung Meyof 1, Distrik Sidey.
Peristiwa pembakaran rumah dan pemalangan jalan dipicu dugaan penganiayaan yang terjadi, Kamis (12/01) sekitar pukul 09.00 WIT di lahan sawit, Dusun Meima, Kampung Meyof 1, Distrik Sidey.
Penganiayaan diduga dilakukan seorang ibu berinisial D terhadap korban seorang ibu berinisial TT di Distrik Sidey. Penganiayaan itu diduga berawal ketika TT sedang memindahkan ternak sapinya di lahan sawit.
Tiba-tiba, ada segerombolan ternak sapi datang bergabung dengan ternak sapi milik korban. Tidak lama kemudian, terlapor datang menghampiri korban dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban. Setelah kejadian tersebut, pihak korban melapor ke Pospam Sidey.
Ketika Kapospam Sidey dan Danramil 1801-06 Sidey ingin melakukan mediasi, pihak terlapor tidak datang di Kantor Koramil Sidey.
Menurut keterangan dari Kepala Kampung Meyof 1 berinisial PW, yang bersangkutan atau terlapor sudah pergi ke Hingk, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf). Korban dan pihak keluarga marah, lalu meminta agar menghadirkan terlapor untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
BACA JUGA:
Di samping itu, keluarga korban juga meminta PW selaku Kepala Kampung Meyof 1 untuk menghadirkan terlapor di Koramil Sidey atau Polsek Masni paling lambat Jumat (13/1) pukul 08.00 WIT.
Pada hari yang sudah ditentukan, ternyata terlapor tidak datang, sehingga keluarga korban dan beberapa warga lain melakukan pengrusakan terhadap rumah milik PW dan rumah terlapor D di Dusun Meima, Kampung Meyof 1.
Usai melakukan pengrusakan rumah, warga juga memalang ruas jalan poros trans Manokwari-Sorong, tepatnya di Kampung Meyof 1, Distrik Sidey. [SDR-R1]