Manokwari, TABURAPOS.CO – Satbinmas Polresta Manokwari secara marathon melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di kompleks Wosi Pantai dan Kompleks Maduraja Kabupaten Manokwari, Selasa (24/01).
Sosialisasi dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polresta Manokwari, Iptu Arif Fauzan didampingi sejumlah anggotanya.
Poin pentingnya, mengenai isu penculikan anak dan kejadian pengeroyokan hingga berujung pembakaran kepada seorang wanita di kompleks Kokoda Kilometer 8 Lorong 2, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (24/01).
Kasat Binmas menyampaikan, sosialisasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Manokwari. Sebab, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki peran dan andil yang besar untuk mendukung dan menjaga wilayahnya masing-masing.
Mengenai isu penculikan anak yang beredar di masyarakat, Kasat Binmas meminta warga untuk tidak khawatir dan tetap beraktifitas seperti biasanya.

Kendati demikian, warga juga diminta untuk tetap waspada dan selalu memberikan perhatian dan pengawasan penuh terhadap aktifitas anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasat Binmas juga meminta kepada seluruh warga di Manokwari untuk menggunakan media sosial secara bijak soal video yang tengah viral soal pembakaran seorang ibu dalam kondisi masih hidup tidak.
Kepada seluruh masyarakat di Manokwari, khususnya di kompleks Wosi Pantai dan Maduraja Ia meminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi agar situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif.
BACA JUGA:
“Kepada seluruh warga juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan melaporkan jika menemukan adanya hal-hal yang dicurigai, sehingga tidak main hakim sendiri dan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya,” ujar Kasat Binmas.
Sejumlah warga yang hadir juga mengaku resah atas beredarnya informasi soal penculikan anak. Sebab, para orang tua tidak bisa mengawasi selama 24 jam.
“Terima kasih pak karena sudah menemui kami, kami semua bekerja dan tidak bisa awasi anak kami 24 jam. Kita harap kehadiran pak polisi bisa membantu kami,” ucap Andi, salah seorang warga di kompleks Wosi Pantai. [AND-R3]