Bintuni, TABURAPOS.CO – Pemerintah daerah (pemda) Teluk Bintuni bekerjasama dengan pemda Demak, Jawa Tengah, di bidang pengolahan hasil perikanan.
Dokumen kerja sama, ditandatangani Wakil Bupati Teluk Bintuni, Matret Kokop, dan Bupati Demak Hj. Eisti’anah di Demak, Jawa Tengah, Kamis (26/1), turut disaksikan Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), Eko Sri Haryanto.
Wabup mengatakan, kerja sama ini dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat serta menanggulangi kemiskinan ekstrem di Teluk Bintuni.
Dirinya berharap, kerja sama itu akan terwujud simbiosis simbiosis mutualisme untuk peningkatan kapasitas perekonomian masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di kabupaten Teluk Bintuni.
Tidak hanya itu, melalui kerja sama itu juga, Wabup berharap dapat mengembangkan sumber daya daya yang dimiliki Teluk Bintuni, terutama di pesisir yaitu besarnya luasan Mangrove dan hasil perikanan yang melimpah, seperti kepiting, ikan, kerang, udang, dan lainnya.
Matret Kokop mengatakan, potensi sumber daya alam di Teluk Bintuni, baik di pegunungan dan pesisir perlu dikelola dengan baik melalui kerjasama antar pihak.

“Dengan adanya infrastruktur yang sudah baik di Papua Barat, dari Manokwari ke Teluk Bintuni, maka diharapkan pemasaran produk-produk unggulan kabupaten Teluk Bintuni akan menjadi lebih mudah dan cepat, serta perekonomian masyarakat di kabupaten Teluk Bintuni dapat lebih meningkat,” jelas Matret Kokop dalam keterangan tertulis yang diterima Tabura Pos, dari Humas dan Protokol Setda Teluk Bintuni, kemarin.
Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), Eko Sri Haryanto menilai, kerja sama tersebut merupakan gerbang pertama menuju keberhasilan mensejahterakan masyarakat di Teluk Bintuni.
Ia mengakui, luasan Teluk Bintuni hampir setara dengan luasan Provinsi Jawa Tengah disertai pegunungan dan pesisir.
Eko Sri Haryanto menjelaskan, dari 62 daerah tertinggal di Indonesia, ada 30 kabupaten berasal dari Papua. Maka, diperlukan berbagai input pembangunan baik dari segi sumber daya manusia, infrastruktur, perekonomian, dan lainnya.

Lanjutnya, menjelaskan, target RPJMN dalam menurunkan persentase penduduk miskin di daerah tertinggal dari 25,5% menjadi 23,5 – 24%. Dengan adanya penurunan angka kemiskinan di Teluk Bintuni menjadi 21% perlu dipertahankan dan dikembangkan pada tingkat Provinsi di Papua.
Selain itu, di daerah tertinggal diperlukan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 58,8 menjadi 61,7 – 62,2%.
“Kebijakan dan strategi pembangunan dilakukan dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan berbasis keunggulan wilayah. Apabila potensi pasar besar, maka dijaga kuantitas dan kualitasnya dalam bentuk manajemen, produksi, komunikasi dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan kontinuitas potensi ekspor dan kesiapan peraturan,” jelasnya dalam sumber yang sama.
Sekda Demak, Akhmad Sugiharto, menyampaikan ada beberapa target tujuan yang ingin dicapai dalam kerja sama tersebut, yakni mewujudkan sinergi, kerja sama, dan peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat utamanya di Kabupaten Demak.
Tujuan lainnya, yaitu mewujudkan kabupaten Demak yang bermartabat, maju, dan sejahtera, ketiga, mewujudkan percepatan pembangunan kabupaten Demak dan kabupaten lainnya.

Bupati Demak Hj. Eisti’anah juga mengatakan bahwa melalui pembaruan penambahan poin-poin kerja sama kabupaten Demak dengan kabupaten Teluk Bintuni merupakan bentuk pelaksanaan amanah Presiden dalam pemerataan sehingga tidak boleh ada daerah yang tertinggal.
Dirinya, berharap dengan kerja sama pengolahan hasil perikanan bisa saling mengisi kekurangan kelebihan dari Kabupaten Demak dan Teluk Bintuni maupun stakeholder terkait.
“Selain itu, pentingnya untuk pengurangan stunting pada masyarakat, perkembangan teknologi dalam peningkatan hasil tangkapan maupun produksi sumberdaya terutama bidang perikanan serta peningkatan kualitas pelayanan masyarakat,” terang bupati Demak.
Hadir dalam kegiatan tersebut Mety Susanty Sesditjen PPDT, Sofyan Hanafi Dir. PP Sarana dan Prasarana, Sumarlan Dir. PP SDA dan Lingkungan dan Dimposma Sihombing Dir. PP Sosial, Budaya dan Kelembagaan.
BACA JUGA:
Sementara dari Kementerian KKP yang hadir Direktur Pengolahan dan Bina Mutu KKP Ir. Widya Rusyanto, M.Si, Direktur Logistik KKP diwakili oleh Koordinator Jhoni Haryono, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK diwakili oleh Koordinator Melki.
Serta hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Teluk Bintuni Drs. H. Haris Taher kaitam, M.Si, Sekretaris Daerah Demak Akhmad Sugiharto.
Acara diakhiri dengan penandatanganan kerjasama dan kunjungan ke sentra pengasapan ikan di Wonosari Asap Indah. [ABI-R4]