Bintuni, TP – Empat kepala daerah menyetujui nama calon daerah otonomi baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah.
Selain itu, keempat kabupaten pendukung juga sepakat akan menganggarkan dari APBD masing-masing.
Kesiapan pemekaran calon DOB Provinsi Papua Barat Tengah mulai masuk dalam tahap pematangan.
Hal terungkap saat empat kepala daerah dan wakil kepala daerah yang merupakan calon daerah bawahan gelar, pertemuan di Sasana Karya, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Empat kepala daerah yang ikut pertemuan tersebut, diantaranya; Bupati Teluk Wondama Ir Hendrik Mambor,M.M, Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom,S.E.,M.M dan Wakil Bupati Kaimana Hasbulla Furuada.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya di Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan ini, disepakati mengusulkan pembentukan provinsi baru pemekaran dari Provinsi Papua Barat yang diberi nama Provinsi Papua Barat Tengah (PBT).
Sebelumnya, usulan DOB diajukan dengan nama Provinsi Bomberay Raya sesuai nama wilayah adat kawasan itu.
Wilayah Provinsi Papua Barat Tengah sendiri mencakup wilayah administratif dari ke-4 kabupaten tersebut yaitu Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Fakfak dan Kaimana.
Dalam pertemuan itu juga disepakati masing-masing kabupaten akan mengalokasikan anggaran dari APBD masing-masing untuk mendukung kerja tim percepatan pembentukan calon DOB Provinsi Papua Barat Tengah.
Termasuk soal nama provinsi baru yang sempat menuai tarik ulur antara provinsi Papua Bomberay Raya dan provinsi Papua Barat Tenggara. Tetapi kemudian disepakati bersama nama yang dipilih adalah provinsi Papua Barat Tengah.
“Hari ini kita sudah putuskan nama DOB itu adalah DOB Provinsi Papua Barat Tengah, pemekaran dari Provinsi Papua Barat. Artinya satu masalah selesai, “ terang Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw,M.T, Kamis (26/01/2023) pada saat dirinya mengikuti pertemuan lanjutan Percepatan Pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Barat Tengah di Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama di Rasiei.
Ditempat yang sama, Bupati Teluk Wondama Ir. Hendrik Mambor, MM juga menambahkan bahwa pertemuan itu menjadi catatan sejarah.
“Kita membuat sejarah bagi generasi kita. Semua yang kita lakukan ini adalah untuk kepentingan masyarakat asli Papua terutama di wilayah adat Bomberay,“ ujar Bupati Hendrik Mambor.

Dalam pertemuan itu telah dihasilkan 6 butir kesepakatan. Di antaranya terkait calon ibukota PBT akan ditetapkan kemudian dengan mengacu pada kriteria dan indikator secara akademis yang dipersiapkan oleh tim kajian akademis dari Uncen Jayapura.
Pembahasan lanjutan terkait calon DOB Provinsi Papua Barat Tengah akan dilaksanakan pada awal Februari mendatang di Kabupaten Kaimana.
Ikut hadir dalam pertemuan itu ketua Panja Pembentukan DOB Papua Barat Tengah DPR Papua Barat Mudasir Bogra dan Dominggus Urbon bersama Anggota MRP-PB perwakilan wilayah adat Bomberai Cyrllus Adopak.
Selain itu hadir juga Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Daerah Wondama Adrian Worengga bersama para pengurus, Ketua LMA Suku Kuri dari Kabupaten Teluk Bintuni Yunus Reinsawa juga perwakilan Petuanan Raja dari Kabupaten Fakfak Arif Rumagesan serta Tim Kajian Akademis dari Universitas Cenderawasih Jayapura yang dipimpin Prof Basir Rohrohmana. [ABI-R4]